1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Kandidat Oposisi Belarus Lari ke Lithuania Setelah Bentrokan

11 Agustus 2020

Kandidat oposisi pemilu presiden Belarus, Svetlana Tikhanovskaya, dikabarkan sudah meninggalkan negaranya dan kini berada di Lithuania. Bentrokan terus berlanjut antara pendukung oposisi dan aparat keamanan di Minsk.

https://p.dw.com/p/3gmXo
Foto Svetlana Tikhanovskaya, kanidat oposisi di Belarus (Sergei Gapon/AFP)
Svetlana Tikhanovskaya, kandidat oposisi di BelarusFoto: Getty Images/AFP/S. Gapon

Pesaing utama presiden otoriter Alexander Lukashenko dalam pemilihan presiden Belarus sudah berada di Lituania, kata Menteri Luar Negeri Lithuania Linas Linkevicius kepada kantor berita AFP hari Selasa (11/8).

Dia tidak memberikan rincian lebih lanjut mengenai keberadaan Svetlana Tikhanovskaya. Tetapi anak-anak Svetlnana sebelumnya sudah berada di Lithuania. Tim kampanye politisi perempuan itu mengatakan tidak dapat menghubunginya selama berjam-jam pada hari Senin, tetapi pada Selasa pagi dia dikabarkan telah bergabung dengan keluarganya di Lithuania.

Komisi Pemilu Belarus sebelumnya mendeklarasikan kemenangan Alexander Lukashenko dalam pemilu presiden hari Minggu (9/8) dengan perolehan suara 80,2 persen dan dengan demikian untuk ke-enam kalinya akan menjabat sebagai presiden. Svetlana Tikhanovskaya disebut mengumpulkan 9,9 persen suara.

Svetlana Tikhanovskaya menolak kemenangan Alexander Lukashenko dan sebaliknya mengklaim dirinya yang memenangkan pemilu. “Otoritas perlu berpikir bagaimana menyerahan kekuasaan secara damai. Tentu saja kami tidak mengakui hasil resmi ini”, katanya. Hasil pemilu di Belarus sulit dikonfirmasi karena tidak ada pemantau independen yang diizinkan mengamati jalannya pemilu.

Presiden Belarus Alexander Lukashenko
Presiden Belarus Alexander LukashenkoFoto: imago images/Russian Look/V. Lisitsyn

Aksi protes dan bentrokan berlanjut

Lithuania adalah negara tetangga Belarus, yang menjadi anggota Uni Eropa dan NATO setelah keluar dari Uni Soviet. Negara itu memang memiliki sejarah memberikan perlindungan kepada tokoh-tokoh oposisi Belarus dan Rusia

Setelah pengumuman resmi hasil pemilu, aksi protes pecah disertai bentrokan dengan aparat keamanan. Ribuan orang di ibuota Minsk turun ke jalan menuntut reformasi dan mundurnya Alexander Lukashenko.

Barikade yang dibangun demonstran di Minsk, Belarus
Barikade yang dibangun demonstran yang menentang pengumuman hasil pemilu di MinskFoto: Reuters/V. Fedosenko

Aksi protes terus berlangdsung sampai Senin malam (10/8). Aparat keamanan menggunakan gas air mata dan granat kejut untuk membubarkan demonstrasi. Demonstran diberitakan melawan dengan batu dan kembang api dan membangun barikade di jalan. Puluhan orang terluka dalam kekerasan itu dan satu orang diberitakan tewas hari Senin. Polisi mengatakan, korban tewas setelah alat peledak meledak di tangannya.

Presiden Aleksander Lukashenko berkuasa di Belarus sejak memenangkan pemilu tahun 1994.

hp/rzn ((afp, rtr)