1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Kalah Bersaing, Ford Keluar dari Indonesia

26 Januari 2016

Ford Motor Corporation akhirnya memutuskan menghentikan operasi di Indonesia dan Jepang. Alasannya karena perusahaan Amerika itu sulit bersaing dan mendapat untung di pasar kedua negara ini.

https://p.dw.com/p/1Hk8R
Japan Wirtschaft Symbolbild
Foto: AP

"Jepang adalah pasar otomotif yang paling tertutup dan paling berkembang di seluruh dunia, dan semua merek impor hanya punya pangsa pasar kurang dari 6% dalam setahun, "tulis jurubicara Ford Corporation Neal McCarthy dalam pesan emailnya.

Ia selanjutnya menerangkan, Perjanjian Kemitraan Trans-Pacific Partnership, TPP, yang melibatkan 12 negara Asia Pasiifik, tetap tidak akan mampu meningkatkan kemampuan Ford menembus pasaran. TPP akan dibahas dan kemungkinan besar disetujui di Kongres AS tahun ini.

Perusahaan Ford yang punya kantor pusat di Dearborn, Michigan, menjelaskan, pasar Indonesia dan Jepang bagi mobil mereka memang sangat kecil.

Tahun 2015, Ford hanya menjual sekitar 6.100 mobil dan truk di Indonesia, dan di Jepang lebih sedikit lagi, hanya 5000 kendaraan. Ford menuduh Jepang menerapkan proteksi yang ketat untuk pasar domestiknya.

Hyundai Sonata
Mobilo Korea Hyundai lebih laku di Asia ketimbang FordFoto: picture-alliance/dpa

Perusahaan otomotif itu menyatakan, keputusan menghentikan operasi di Indonesia dan Jepang sudah dikomunikasikan kepada pra karyawan dan dealer mereka. Ford akan menghentikan operasi sebelum akhir tahun, namun tetap melayani para pelanggan soal servis dan penyediaan suku cadang.

McCarthy menerangkanm angka penjualan mobil di Jepang diperkirakan akan terus turun dalam tahun-tahun mendatang. Hal ini disebabkan karena penduduknya semakin tua dan generasi muda sekarang kurang berminat pada mobil jenis Ford.

Di Indonesia, Ford memang sulit bersaing dengan merek-merek lain dan jaringan distributor lokal. Perusahaan itu memang sudah melakukan langkah restrukturisasi, tapi tetap saja tidak mampu merebut pangsa pasar lebih dari 1 persen. Jadi pasar di Indonesia "sama sekali tidak menunjukkan indikasi akan membawa keuntungan yang berarti", kata McCarthy.

Toyota-Werk in Tokio Produktion Prius
Mobil Amerika tidak mampu bersaing di pasar Jepang yang dikuasai produsen domestikFoto: picture-alliance/dpa

Ketika perundingan TPP sedang berjalan tahun 2013, Direkuktur Ford Joe Hinrichs, mantan direktur operasional Asia-Pasifik, sudah mengimbau pada Perdana Menteri Jepang saat itu Shinzo Abe untuk membuka pasar mobil di negaranya.

"Kami berharap, pemerintah AS akan mengirim pesan yang jelas, bahwa setiap kesepakatan perdagangan masa depan dengan Jepang harus juga memastikan bahwa adan ruang main yang emmadai bagi kami, dan semuanya tidak hanya mengorbankan para pekerja Amerika," kata Hinrichs waktu itu.

Lesunya pasar bagi produk-produk Ford di Indonesia dan Jepang akhirnya membuat perusahaan itu menyerah dan menarik diri.

hp/rn (rtr, ap, afp)