1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Kabinet Baru Perancis Diumumkan

2 April 2014

Presiden Francois Hollande menangkat Manuel Valls sebagai Perdana Menteri baru. Bekas pasangan hidup Hollande, Segolene Royal, diangkat jadi menteri lingkungan dan energi.

https://p.dw.com/p/1BaBz
Foto: Reuters

Kantor Kepresidenan Perancis hari Rabu (03/03) mengumumkan susunan kabinet yang baru. Setelah kekalahan besar Partai Sosialis dalam pemilu komunal, Perdana Menteri Jean Marc Ayrault terpaksa mengundurkan diri dan digantikan oleh politisi muda Manuel Valls, yang sebelumnya menjabat sebagai menteri dalam negeri.

Susunan kabinet yang diumumkan oleh Istana Elysse mencatat sensasi baru, yaitu dengan masuknya Segolene Royal dalam pemerintahan baru. Royal, (60 tahun) akhirnya kembali ke panggung politik nasional setelah tahun 2007 dikalahkan oleh Nicolas Sarkozy dalam pemilu presiden.

Segolene Royal adalah tokoh Partai Sosialis yang juga bekas pasangan Presiden Francois Hollande. Kedua politisi memiliki empat anak dari hubungan mereka dan memutuskan untuk berpisah tahun 2007. Hollande kemudian terpilih menjadi ketua Partai Sosialis dan memenangkan pemilu presiden tahun 2012 melawan Sarkozy.

Penyusutan kabinet

Jumlah menteri dalam kabinet yang baru hanya 16 orang, jauh lebih sedikit dari anggota kabinet sebelumnya dengan 38 menteri dan wakil menteri. Banyak jabatan menteri yang dihapus dan tugasnya digabung ke kementerian lain.

Orang baru dalam kabinet selain Segolene Royal adalah Francois Rebsamen, yang sekarang memimpin kementerian tenaga kerja. Selain kedua orang itu, semua anggota kabinet adalah wajah-wajah lama yang bergeser posisi.

Menteri luar negeri tetap dijabat oleh Laurent Fabius, yang mendapat bidang kerja tambahan, yaitu perdagangan luar negeri. Kabinet yang baru terdiri dari delapan pria dan delapan perempuan.

Partai Hijau yang sebelumnya punya dua menteri, kini menarik diri dari kabinet. Pimpinan Partai Hijau tidak setuju dengan penunjukkan Manuel Valls yang dianggap terlalu konservatif dan menjalankan politik imigrasi yang keras.

Kekalahan besar dalam pemilu komunal

Partai Sosialis mengalami kekalahan besar di lebih 150 kota dalam pemilu komunal hari Minggu (30/03). Banyak pemilih Perancis merasa kecewa dengan kinerja Francois Hollande selama dua tahun kepresidenannya.

Tingkat pengangguran di Perancis kini mencapai 10,2 persen. Dalam jajak pendapat, dukungan terhadap Partai Sosialis terus turun. Kelemahan Partai Sosialis menguntungkan partai konservatif UMP dan partai ultra kanan Front National.

UMP berhasil merebut kursi walikota di 155 kota, partai ultra kanan Front National (FN) merebut mayoritas di 11 kota. Presiden Francois Hollande segera bereaksi dan berjanji membentuk pemerintahan baru yang "tegas, terpadu dan bersatu".

hp/ab (afp,rtr,dpa)