1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Köhler di Brazil: Harapkan Peningkatan Kerjasama Jerman-Brazil

9 Maret 2007

Bagai gayung bersambut, Presiden Jerman dan Presiden Brazil tampak sepemikiran.

https://p.dw.com/p/CP8D
Bersama Köhler di Brazil, Lula acungkan jempol
Bersama Köhler di Brazil, Lula acungkan jempolFoto: AP

Di Brazil Presiden Jerman Horst Köhler bertemu dengan seorang rekan lama. Presiden Luiz Inacio Lula da Silva memang berhaluan politik kiri, namun hubungannya dengan Köhler yang berhaluan kanan sudah terbangun sejak presiden Jerman ini masih menjabat sebagai Ketua organisasi Dana Moneter Internasional, IMF. Kemiskinan dan keadilan sosial merupakan masalah yang paling besar di Brazil. Begitu ungkap Köhler kepada tuan rumah. Ia menambahkan, „... saya tahu, betapa besar semangat Anda untuk memperbaiki situasi ini, hal ini amat saya kagumi“.

Di ibukota Brasilia, Köhler diterima dengan upacara kenegaraan yang khidmat. Meriam berdentum dan tentara berkuda menunjukan penghormatan terhadap presiden Jerman itu. Lebih dari negara Amerika Latin lainnya, upacara penghormatan tamu negara merupakan hal yang penting. Köhler juga menunjukan rasa hormatnya atas upaya Brazil meningkatkan alokasi dana pendidikan dan layanan kesehatan. Selain itu, juga untuk perbaikan-perbaikan di bidang sosial lainnya.

Di samping ramah tamah itu, Köhler membahas peningkatan kerjasama Jerman dan Brazil di bidang energi yang dapat diperbaharui. Brazil memiliki perkebunan tebu, yang merupakan salah satu bahan baku untuk membuat ethanol. Perusahaan-perusahaan Jerman juga ingin mencari nafkah dari bisnis energi ini. Presiden Jerman Köhler membahas kemungkinan investasi Jerman. Ia menuturkan, "Saya yakin, dengan pengetahuan dan kemampuannya, Jerman merupakanmkitra kerjasama yang baik sehubungan industri energi yang efisien, alternatif dan juga pengembangan mesin yang ramah lingkungan.“

Sementara Presiden Brazil Lula da Silva juga mengajukan kepentingannya. Lula berharap, Jerman berusaha lebih keras untuk mendukung aturan perdagangan yang lebih baik, terutama dalam kaitannya dengan Amerika Serikat. Ibarat gayung bersambut, pernyataan itu disambut Köhler yang melihat perundingan ekonomi Doha sebagai kunci penting untuk memerangi kemiskinan. Hal yang disetujui oleh Presiden Lula, yang mengatakan, "Selama tidak ada kesepakatan untuk membuka kesempatan bagi negara-negara miskin, akan sangat sulit untuk memerangi kemiskinan dan kelaparan. Begitu juga, akan sulit memusnahkan terorisme.“

Presiden Brazil Lula da Silva berharap akan lebih banyak perusahaan Jerman yang menanam modal di negaranya. Saat ini Jerman sudah termasuk salah satu negara investor penting di Brasil. Ada 1200 perusahaan Jerman yang aktif di sana. Menurut Presiden Lula da Silva, 8% prudok bruto dalam negeri Brazil dihasilkan dari perusahaan Jerman. Ia juga menambahkan bahwa melindungi lingkungan hidup dan perkembangan ekonomi bukan dua hal yang bertentangan.