1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Jokowi Rombak Kabinet

12 Agustus 2015

Presiden Joko Widodo mengumumkan perombakan kabinet, yang sudah diharapkan sejak Lebaran 2015. Enam lelaki tersingkir, digantikan enam lelaki lain. Posisi Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan aman-aman saja.

https://p.dw.com/p/1GEN3
Foto: Reuters/D. Whiteside

Presiden Joko Widodo akhirnya mengumumkan perombakan kabinet, yang sudah lama ditunggu-tunggu publik. Sebab isunya sudah menyebar sejak berminggu-minggu. Yang jadi sorotan media internasional terutama posisi-posisi kunci di sektor ekonomi.

Untuk posisi kunci itu, Jokowi memanggil dua teknokrat berpengalaman dalam bidang manajemen ekonomi. Inilah reaksi Jokowi terhadap sejumlah kekhawatiran investor tentang prospek dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia, yang belum menunjukkan perbaikan. Bahkan angka pertumbuhan turun ke tingkat terendah sejak enam tahun terakhir.

Dua figur yang terutama jadi sorotan di kalangan investor adalah Darmin Nasution dan Thomas Trikasih Lembong. Darmin Nasution diangkat menjadi sebagai Menko Perekonomian menggantikan Sofyan Djalil, yang beralih menjadi Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. Sedangkan Thomas (Tom) Lembong, menggantikan Menteri Perdagangan Rachmat Gobel.

Dua teknokrat profesional

Darmin Nasution bukan nama asing lagi. Dua diangkat menjadi gubernur bank sentral tahun 2010 sampai 2013 di bawah pemerintahan Yudhoyono. Darmin, 66 tahun, menerima gelar doktor dari Universitas kondang Sorbonne di Paris. Dia dipercayai untuk mengatasi kenaikan harga pangan dan memuluskan impor barang, sebagai langkah untuk meredam kritik dari kalangan investor yang mengeluhkan banyaknya kebijakan-kebijakan proteksionis dari pemerintahan Jokowi.

Indonesien Kabinettsumbildung Präsident Joko Widodo
President Jokowi menyalami Menko Perekonomian yang baru Darmin Nasution, setelah upacara pelantikan di Istana Kepresidenan, Rabu (12/08)Foto: Reuters/D. Whiteside

Thomas (Tom) Lembong sebelumnya menjabat sebagai Direktur Eksekutif Quvat Capital, sebuah perusahaan ekuiti berbasis di Singapura yang turut didirikannya. Dia juga pernah bekerja untuk bank terkemuka Jerman Deutsche Bank . Pria lulusan Harvard University ini pernah didaulat menjadi Young Global Leader (YGL) oleh World Economic Forum (Davos) tahun 2008.

Thomas Lembong juga sempat menjabat sebagai wakil direktur Badan Penyehatan Perbankan IBRA, yang didirikan setelah krisis keuangan Asia tahun 1998. Dia pernah bergabung dalam kelompok investor global dengan dana trilyunan dollar yang tahun lalu berkunjung ke Indonesia steelah Jokowi dilantik jadi presiden.

Enam menteri baru, semua lelaki

Wajah-wajah baru yang masuk ke dalam kabinet semuanya pria. Terdiri dari lima menteri dan satu sekretaris kabinet. Mereka adalah:

- Luhut Binsar Panjaitan sebagai Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan

- Rizal Ramli sebagai Menko Kemaritiman

- Thomas Trikasih Lembong sebagai Menteri Perdagangan

- Sofyan Djalil menjadi Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional

- Darmin Nasution sebagai Menko Perekonomian

- Pramono Anung sebagai Sekretaris Kabinet.

Anggota Tim Komunikasi Presiden, Teten Masduki, mengatakan, Presiden Jokowi ingin memiliki menteri-menteri yang berpengalaman dalam mengatasi krisis. Jokowi juga mau melakukan konsolidasi di pemerintahan untuk mempercepat kerja kabinet.

hp/yf (rtr,dpa,kompas)