1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Joe Biden Umumkan Paket Stimulus Corona 1,9 Triliun Dolar

15 Januari 2021

Presiden terpilih Joe Biden mengumumkan paket stimulus besar-besaran yang segera diluncurkan pada awal masa jabatannya. Proposal itu akan diajukan ke Kongres baru AS, yang akan dikuasai kubu Demokrat.

https://p.dw.com/p/3nwjT
Presiden AS terpilih Joe Biden.
Presiden AS terpilih Joe Biden.Foto: Susan Walsh/dpa/AP/picture alliance

Joe Biden hari Kamis (14/1) mengumumkan paket stimulus senilai USD 1,9 triliun untuk membangkitkan perekonomian dan mempercepat respons negara terhadap pandemi virus corona. Dia menguraikan bagian pertama dari "rencana dua langkah penyelamatan dan pemulihan" dalam sebuah pidato yang disiarkan di televisi.

"Malam ini, saya memaparkan langkah pertama saya, rencana penyelamatan Amerika yang akan mengatasi pandemi dan menyalurkan bantuan keuangan langsung dan bantuan kepada warga yang paling membutuhkan," katanya.

"Bulan depan, dalam penampilan pertama saya sebelum sesi gabungan Kongres, saya akan menjabarkan rencana pemulihan" kata Biden seraya menambahkan: "Ini akan membuat investasi bersejarah dalam infrastruktur, manufaktur, inovasi, serta penelitian dan pengembangan energi bersih."

AS sudah meluncurkan program vaksinasi sejak pertengahan Desember 2020.
AS sudah meluncurkan program vaksinasi sejak pertengahan Desember 2020.Foto: John Angelillo/UPI Photo/newscom/picture alliance

Paket stimulus untuk keluar dari krisis

"Rencana penyelamatan dan pemulihan kami adalah langkah ke depan dengan tujuan yang serius dan rencana yang jelas, dengan transparansi dan akuntabilitas, dengan seruan untuk persatuan yang juga diperlukan," tegasnya.

"Tidak sulit untuk melihat bahwa kita berada di tengah-tengah krisis ekonomi yang terjadi sekali dalam beberapa generasi, dengan krisis kesehatan masyarakat yang terjadi sekali dalam beberapa generasi. Krisis penderitaan manusia yang mendalam sudah terlihat jelas," kata Joe Biden. "Kami harus bertindak, dan kami harus bertindak sekarang."

Joe Biden mengakui, proposal itu akan membutuhkan biaya besar yang harus ditangani di kemudian hari.

"Pengembalian investasi dari usaha ini, kesetaraan rasial yang akan mencegah kerusakan ekonomi jangka panjang, dan manfaatnya akan jauh melebihi biayanya. Pada saat krisis ini ... kita tidak bisa membiarkan kelambanan," katanya.

Banyak bisnis terhenti pada masa pandemi corona.
Banyak bisnis terhenti pada masa pandemi corona.Foto: Mike Egerton/empics/picture-alliance

Bantuan langsung dan kenaikan gaji minimum

Paket stimulus itu antara lain berupa pembayaran langsung 1.400 dolar sebagai tambahan dari bantuan 600 dolar yang sebelumnya sudah disetujui Kongres. Dengan demikian, setiap warga yang membutuhkan akan mendapat bantuan langsung senilai 2.000 dolar, sebagaimana yang diperjuangkan Demokrat semasa pemerintahan Donald Trump namun ditolak kubu Republik.

Selain itu, upah minimum akan dinaikkan menjadi 15 dolar per jam. Paket itu juga akan menyalurkan dana 350 miliar dolar untuk pemerintahan negara bagian dan pemerintahan komunal, proposal yang sebelumnya ditolak Senat yang dikuasai Partai Republik. Sekitar 160 miliar dianggarkan untuk kampanye vaksinasi nasional dan 440 miliar dianggarkan untuk bantuan usaha kecil dan komunitas yang sangat terpukul oleh pandemi.

Ketua DPR Nancy Pelosi dan pemimpin mayoritas Senat Chuck Schumer, keduanya dari Partai Demorkat, mengeluarkan pernyataan bersama bahwa mereka akan bergerak cepat untuk mengesahkan undang-undang yang diusulkan agar dapat segera "diteruskan ke meja presiden untuk ditandatangani."

hp/gtp (afp, rtr, ap)