1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Jerman Siap Menambang di Samudera Hindia

cp/ml (dpa, afp)2 Januari 2014

Jerman mengajukan permohonan lisensi untuk menambang hasil bumi di Samudera Hindia. Berlin tidak mau ketinggalan ikut lomba menggali mineral berharga dari dasar lautan.

https://p.dw.com/p/1AkHR
Foto: Reuters

Biaya untuk mendapatkan lisensi adalah 500.000 Dolar dan menjamin akses eksklusif bagi Jerman selama sedikitnya 15 tahun terhadap sekitar 10.000 kilometer persegi di bagian tenggara Madagaskar, ujar Institut Ilmu Bumi dan Sumber Daya Alam (BGR).

Tim riset dari institut tersebut sudah tiga kali menggunakan kapal Sonne, yang berarti matahari dalam bahasa Jerman, untuk meneliti wilayah yang akan ditambang sejak bulan Oktober lalu. Periset juga memeriksa bijih logam yang ditemukan pada bidang hidrotermal yang terletak di dasar laut dalam.

Sulfida yang ditemukan di lokasi tersebut mengandung logam dengan konsentrasi tinggi, yang termasuk emas, perak dan elemen-elemen dalam jumlah besar yang biasa digunakan untuk memproduksi komputer, ponsel, televisi dan turbin angin.

Penambangan dasar laut belum pernah dilakukan di manapun di dunia, namun sejumlah negara dan perusahaan swasta tengah bersiap-siap untuk melakukannya.

Memperluas wilayah eksplorasi

Jerman sudah memegang lisensi eksplorasi di Samudera Pasifik. Proyek-proyek di kawasan tersebut ditujukan untuk mengamankan akses terhadap bahan-bahan mentah dan mendorong perkembangan teknologi Jerman, kata Christian Reichert, kepala divisi eksplorasi laut dalam BGR.

Otoritas Dasar Laut Internasional (ISA) yang bermarkas di Jamaika bertanggung jawab atas pemberian lisensi bagi eksplorasi komersial dasar laut di luar batas negara.

Negara lain yang sudah mengantongi lisensi adalah Cina, Rusia, Perancis, Korea Selatan dan India. Begitu juga dengan sebuah konsorsium yang terdiri dari Bulgaria, Kuba, Republik Ceko, Polandia, Rusia dan Slovakia. Sementara perusahaan-perusahaan dari Jepang, Nauru, Tonga, Kiribati, Inggris dan Belgia juga sudah mendapatkan izin untuk menambang di laut dalam.

cp/ml (dpa, afp)