1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Jerman Setujui Penjualan Tank ke Indonesia

6 Mei 2013

Pemerintah Jerman menyetujui penjualan 100 tank Leopard dan 50 kendaraan lapis baja pengangkut personel. Sementara penjualan perlengkapan militer ke Arab Saudi ditunda.

https://p.dw.com/p/18Sla
Foto: picture-alliance/dpa

Di Jerman, penjualan perlengkapan militer harus melalui persetujuan dari Dewan Keamanan Nasional, yang termasuk di antaranya Kanselir Jerman Angela Merkel dan beberapa anggota kabinet. Sejauh ini belum ada pernyataan resmi dari pemerintah Jerman terkait keputusan itu.

Sebelumnya pemerintah Indonesia telah menyatakan berniat untuk membeli 130 tank Leopard, sebagai bagian dari kampanye memodernisasi perlengkapan militernya yang nilai keseluruhannya mencapai 15 milar dollar AS

Sumber informasi dari Jerman tak mengatakan berapa nilai penjualan tank-tank tersebut, namun dari pihak Indonesia menyebutkan nilai penjualan dari kesepakatan awal adalah 280 juta dollar AS untuk pembelian 130 tank Leopard.

Deutschland Bundeswehr Kampfpanzer Leopard-2A6
Leopard-2A6Foto: picture-alliance/dpa

Indonesia yang kini pertumbuhan ekonominya di atas 6 persen, tak ingin tertinggal di belakang Cina, Vietnam, Thailand dan negara-negara Asia lainnya. Tahun ini Indonesia juga mengumumkan akan membeli jet Sukhoi dari Rusia dan kapal patroli yang dilengkapi rudal.

Sebagai kekuatan ekonomi terbesar di Asia Tenggara, Indonesia telah meningkatkan anggaran pertahanannya sejak 2010 untuk meningkatkan kapasitas militer dalam melindungi jalur pelayaran, pelabuhan dan perbatasan maritim.

Indonesia, negara kepulauan yang banyak memiliki jalur utama laut dan memiliki wilayah 54.700 km dari garis pantai juga telah memesan tiga kapal selam buatan Korea Selatan untuk memperbanyak armada kapal selamnya. Anggaran belanja militer Indonesia selama tahun 2012 tercatat 72,5 trilyun rupiah. Angka membengkak 30 persen dari tahun sebelumnya, dan pada tahun 2013 ini akan kembali naik menjadi 77,7 trilyun rupiah.

Sementara itu, sumber dari industri perlengkapan militer menyebutkan pemerintahan di Berlin akan menunda pengambilan keputusan penjualan tank ke Arab Saudi sampai pemilu bulan September mendatang. Penjualan itu merupakan isu sensitif di Jerman. Pihak oposisi mengkritisi penjualan perlengkapan militer ke negara-negara Timur Tengah, di mana masih terjadi banyak pelanggaran hak asasi manusia.

AP/HP(rtr)