1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Jerman Perkenalkan Konsep Baru Strategi Amerika Latin

5 Agustus 2010

Kabinet Jerman telah memutuskan konsep baru bagi politik Amerika Latin. Menteri Luar Negeri Guido Westerwelle mempresentasikan dokumen setebal 60 halaman di gedung kementriannya.

https://p.dw.com/p/OcbI
Menlu Jerman Guido WesterwelleFoto: AP

Menteri Luar Negeri Jerman Guido Westerwelle berbicara tentang 'kesetaraan', 'kualitas baru' dan 'posisi khusus' jika berbicara tentang hubungan yang akan datang dengan Amerika Latin. Ia menganggap, kawasan itu diremehkan oleh pendahulunya dan menuntut sikap yang baru. Tahun 2010, Amerika Latin memperkirakan, pertumbuhan ekonomi akan lebih dari 5 persen, sementara Eropa masih berjuang mencapai angka di atas 1 persen.

Amerika Latih, Mitra di Banyak Bidang

Untuk mengambil keuntungan dari pertumbuhan di Amerika Latin, Jerman telah memutuskan untuk meningkatkan hubungan dagang dengan benua tersebut. Untuk itu politik juga terus memberikan bantuan bagi para perusahaan yang terlibat. Tidak berhenti disitu. Pemerintah di Berlin juga menganggap Amerika Latin sebagai mitra dalam usaha mencari solusi dalam tantangan global, seperti krisis keuangan, perlindungan iklim, politik energi, pelucutan senjata dan perang melawan terorisme.

Jerman ingin membantu dalam hal hak asasi manusia dan negara hukum. Ini prioritas konsep strategi baru Amerika Latin yang telah disetujui oleh kabinet Jerman. Dalam menghadapi Kuba misalnya, Jerman tetap akan berpegang pada politik bersama Eropa yang khususnya dipimpin oleh Spanyol.

Sambutan Hangat dan Kritikan

Konsep yang dipresentasikan Westerwelle di hadapan ratusan orang mendapat sambutan hangat dari para perwakilan kedutaan besar negara-negara Amerika Latin. Duta besar Argentina bagi Jerman Guillermo Nielsen berpendapat, "Ada kemungkinan untuk mewujudkan kembali hubungan yang bersejarah. Saya berbicara sebagai orang Argentina. Pasar terpenting kami yang membuahkan sebagian besar keberhasilan pada awal abad lalu adalah Jerman. Hal semacam ini kemudian menghilang setelah jaman perang. Sekarang mulai kembali lagi. Secara pribadi saya puas dengan konsep yang diajukan Westerwelle. Karena ini adalah pertanda bahwa Jerman ingin mengambil kembali tempatnya di Amerika Latin."

Pendapat yang berbeda datang dari beberapa NGO, seperti organisasi bantuan Katolik Misereor. Pakar Amerika Latin Misereor Hein Broetz khususnya memuji tuntutan pemerintah Jerman akan adanya perlindungan bagi pembela hak asasi manusia. Namun, bahaya konsep baru ini adalah, pemaksaan hubungan dagang akan menyebabkan pengusiran dan gelombang kemiskinan baru. "Seringnya suku asli diusir dari tempat tinggalnya untuk proyek infrastruktur dan bahan mentah. Dalam hal ini saya mengharapkan pernyataan yang lebih jelas, dimana posisi Jerman," papar Hein Broetz.

Khususnya Brasil, yang akan menjadi tuan rumah pesta olahraga Olimpiade dan Piala Dunia sepak bola, menjanjikan bisnis yang bisa turut menguntungkan Jerman. Westerwelle juga memuji Brasil atas perluasan energi atom dan kesamaan politik dalam usaha mencapai reformasi Dewan Keamanan PBB. Brasilia dan Berlin sama-sama berusaha menjadi anggota tetap. Tapi politisi dari Partai Sosial Demokrat SPD Klaus Brandner berpendapat, konsep Amerika Latin hanyalah usaha Guido Westerwelle untuk menonjolkan profilnya sebagai politisi luar negeri. Tidak banyak hal yang baru dalam konsep tersebut.

Bernd Gräßler/Vidi Legowo-Zipperer

Editor: Hendra Pasuhuk