1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
SosialJerman

Jerman Luncurkan Program Dinas Militer untuk Anak Muda

Alex Berry
7 April 2021

Pemerintah Jerman meluncurkan program militer sukarela selama satu tahun untuk generasi muda. Relawan akan dilatih untuk menangani bencana alam atau krisis kesehatan.

https://p.dw.com/p/3rd2B
Menteri Pertahanan Jerman Annegret Kramp-Karrenbauer (kiri)
Menteri Pertahanan Kramp-Karrenbauer mengumumkan program tersebut pada Juli tahun lalu, dengan motto "Tahun Anda untuk Jerman"Foto: Kay Nietfeld/dpa/picture alliance

Menteri Pertahanan Jerman Annegret Kramp-Karrenbauer memulai program dinas militer sukarela baru pada hari Selasa (06/04). Dinas militer sukarela keamanan dalam negeri itu bertujuan untuk membujuk anak-anak muda agar mengambil cuti selama satu tahun sebelum memulai studi atau karier mereka.

Program ini pertama kali diumumkan pada musim panas lalu dengan motto: "Tahun Anda untuk Jerman." Pelatihan program ini secara resmi dimulai pada hari Selasa (06/04) dengan melibatkan 325 relawan, 52 di antaranya adalah perempuan.

"Kami memulai program ini setelah melihat ada anak muda yang tertarik untuk bergabung dengan Bundeswehr, tetapi tidak ingin terikat secara penuh," kata Kramp-Karrenbauer dalam konferensi pers peluncuran program tersebut.

Kementerian Pertahanan mengungkapkan ada sekitar 9.000 orang yang melamar untuk dinas militer sukarela tahun ini. Dari jumlah tersebut, 20% di antaranya adalah perempuan.

Tahapan program dinas militer

Proyek ini pertama kali diumumkan setelah pandemi virus corona merebak, dan bertujuan memberikan pelatihan khusus yang menggabungkan aspek "pertempuran dan bantuan."

Para relawan akan memulai dinas mereka dengan pelatihan dasar militer selama tiga bulan di 13 lokasi di seluruh Jerman. Setelah itu, mereka akan mengikuti pelatihan spesialis untuk mempelajari cara melindungi gedung hingga jembatan.

Setelah tujuh bulan pelatihan, para relawan nantinya akan berkomitmen untuk melayani masyarakat selama lima bulan dalam periode waktu enam tahun ke depan. Keahlian mereka nantinya dapat dimanfaatkan ketika bencana alam melanda atau pandemi lainnya merebak.

Kritik terhadap program baru

Badan amal mengecam rencana penggunaan sukarelawan oleh militer. Sementara itu, beberapa pihak lain juga menyoroti masalah terkait peluang diberikannya senapan kepada orang-orang berusia 17 tahun itu.

Tidak hanya itu, nama dalam bahasa Jerman dari program tersebut juga mencakup istilah dengan konotasi sayap kanan ("Heimatschutz" atau "keamanan dalam negeri"), yang tidak nyaman bagi banyak orang.

Di momen yang sama, Kramp-Karrenbauer juga mengumumkan pembubaran salah satu dari empat kompi pasukan elit (KSK) Jerman setelah tentaranya terbukti menutupi kegiatan sayap kanan.

Sementara itu, seorang jenderal dari militer Jerman, Letnan Jenderal Markus Laubenthal mengatakan bahwa pemilihan sukarelawan ini nantinya akan disaring sedemikian rupa untuk mencegah ekstremis sayap kanan bergabung dengan program tersebut, meskipun dia tidak memberikan detail bagaimana tes semacam itu akan dilakukan pada anak berusia 16 tahun.

(ha/ gtp)