1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Jerman Jangan Jadi Pembantu Hukum Mesir

22 Juni 2015

Penangkapan wartawan Al Jazeera Mansour di Berlin jadi sorotan dalam sejumlah harian Jerman. Dipertanyakan, apakah landasan penangkapan itu cocok dengan citra demokrasi di Jerman yang menjunjung kebebasan pers.

https://p.dw.com/p/1FkiJ
Deutschland Demonstration für die Freilassung von Ahmed Mansur
Foto: Getty Images/AFP/A. Berry

Landasan hukum penangkapan Ahmed Mansour wartawan Al Jazeera yang kritis dan terkenal amat vokal mengritik rezim di Mesir menjadi pertanyaan sejumlah harian di Jerman. Disebutkan Interpol sudah menolak permohonan kehakiman di Kairo untuk mengeluarkan perintah buron internasional. Apakah Jerman siap menanggung risiko runtuhnya citra negara demokrasi?

Harian Stuttgarter Zeitung yang terbit di Stuttgart dalam tajuknya menulis: penangkapan ini bukan rapor bagus bagi demokrasi Jerman. Penangkapan spektakuler wartawan kritis Al Jazeera oleh aparat keamanan di Berlin amat cocok dalam gambaran demokrasi Jerman yang amat meragukan ini. Juga jika nantinya polisi membatalkan ekstradisi Ahmed Mansour kepada kehakiman yang sewenang-wenag di Mesir. Walau demikian, prosedur semacam ini melontarkan pertanyaan terhadap demokrasi di Jerman yang disebut-sebut tahan uji dan mantap. Terlihat bahwa kepentingan ekonomi dengan penguasa di Mesir lebih diutamakan. Dampaknya adalah runtuhnya kepercayaaan terhadap demokrasi di Eropa.

Harian Kölner Stadt Anzeiger juga secara senada menulis tajuk yang cukup kritis terkait penangkapan wartawan kenamaan Al Jazeera itu. Harian yang terbit di Köln ini berkomentar: Hingga kini masih tetap sulit dipercaya, bahwa diplomasi Jerman nyaris tersandung kunjungan penguasa Mesir Abdel Fattah Al-Sisi belum lama ini ke Berlin. Penangkapan wartawan Al Jazeera Ahmed Mansour cocok ke dalam citra diplomasi Jerman ini. Pasalnya, penguasa Mesir itu siap berbelanja dan mengeluarkan uang dalam jumlah besar bagi ekonomi Eropa. Akibatnya, budaya demokrasi di Eropa khususnya di Jerman kini juga diobral.

Majalah berita Der Spiegel versi Online bereaksi senada. Dengan mengutip sejumlah politisi menulis: Aparat kehakiman jangan sampai terjebak menjadi kepanjangan tangan dari sistem kehakiman Mesir yang menjadi instrumen pengendali politik dari penguasa. Kehakiman di Kairo tidak independen. Pemerintah Jerman harus memperhatikan kenyataan ini.

Sementara Die Welt versi Online dalam reaksinya mengutip Al Jazeera, menuntut pembebasan wartawan tersebut. Berlin jangan sampai menjadi kawan sekomplotan dengan aparat kehakiman Mesir yang terus melakukan intimidasi dan pengejaran terhadap awak media. Mengutip reaksi para politis, Die Welt juga menulis, sistem hukum di Mesir berpijak pada landasan yang goyah dan meragukan. Karena itu kehakiman di Berlin jangan sampai menjadi pembantu dari rezim sewenang-wenang di Kairo.

as/yf (dpa,afp,Die Welt, Der Spiegel)