1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Jerman dan Pakistan Tingkatkan Kerjasama Militer

13 Maret 2012

Jerman dan Pakistan sepakat mempererat kerjasama militer. Jalur pemasokan logistik NATO ke Afghanistan akan dibuka lagi.

https://p.dw.com/p/14KA0
Foto: picture-alliance/dpa

Menteri pertahanan Jerman, Thomas de Maiziere dan menteri pertahanan Pakistan, Akhmed Mukhtar menandatangani kesepakatan perluasan kerjasama militer itu di markas militer Pakistan di Rawalpindi Selasa (13/3). Kesepakatan terutama menyangkut pertukaran informasi dinas rahasia secara rutin, hingga ke tingkat pejabat puncak militer dan menteri pertahanan.

Juga disepakati kerjasama manuver militer, pelatihan perwira Pakistan di Jerman serta kerjasama di bidang persenjataan. Hingga kesepakatan terbaru itu tercapai, Jerman dan Pakistan menggelar perundingan alot hingga tiga tahun.

Menteri pertahanan Jerman, de Maiziere menegaskan, Pakistan merupakan negara kunci di kawasan, yang memainkan peranan penting dalam konflik Afghanistan. "Tidak akan tercipta stabilitas di Afghanistan tanpa kontribusi negara tetangga, terutama Pakistan", tegasnya.

Ini merupakan kunjungan pertama menteri pertahahanan Jerman De Maiziere ke Pakistan. Ia direncanakan juga menggelar pertemuan dengan panglima militer Ashfaq Parvez Kayani dan PM Yusuf Raza Gilani.

Perbatasan ke Afghanistan akan dibuka lagi.

Dalam pertemuan dengan de Maiziere, Mukhtar juga menegaskan kawasan perbatasan ke Afghanistan yang merupakan halur pemasokan logistik NATO akan dibuka lagi dalam waktu dekat ini. De Maiziere memperhitungkan, jalur itu dapat dibuka lagi dalam beberapa minggu ke depan.

Pakistan menutup dua jalur terpenting pemasokan logistik NATO dari kota pelabuhan Karachi ke Afghanistan akhir November tahun lalu, sebagai reaksi atas serangan udara AS ke pos militernya di perbatasan, yang menewaskan 24 serdadu Pakistan. Islamabad juga memboikot konferensi Afghanistan di Bonn bulan Desember tahun lalu.

US Drohne MQ-1 Predator
Pesawat pembom tidak berawak AS.Foto: picture-alliance/dpa

Tercapainya kesepakatan militer baru Jerman-Pakistan itu, juga dibayangi serangan terbaru pesawat tidak berawak Amerika Serikat ke kawasan perbatasan Pakistan-Afghanistan di barat laut. Kalangan militer Pakistan melaporkan, sedikitnya 8 anggota ekstrimis tewas akibat serangan itu.

Menteri pertahanan Mukhtar mengritik AS yang mengoperasikan pesawat pembom tidak berawak di kawasan Pakistan. "Jumlah warga tidak berdosa yang tewas, jauh lebih banyak dari teroris yang terbunuh", katanya. Hal itu malahan meningkatkan perasaan anti Amerika di kalangan rakyat Pakistan.

Pakistan resminya adalah mitra Amerika Serikat dalam memerangi kelompok ekstrimis Taliban. Namun negara-negara barat juga menuding, anggota militer dan dinas rahasia Pakistan, aktif mendukung kelompok Taliban.

Agus Setiawan (dpa,afp)