1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Jerman dan Eropa Sambut Tim Luar Negeri Joe Biden

25 November 2020

Setelah empat tahun hubungan sulit dengan pemerintahan Donald Trump, Jerman dan Eropa menyambut tim keamanan dan luar negeri yang diperkenalkan Joe Biden sebagai "kabar baik" dan peluang baru.

https://p.dw.com/p/3lmlb
Joe Biden memperkenalkan tim keamanan nasional dan luar negerinya di Gedung Teater Wilmington, DelawareUSA Wilmington, Delaware
Joe Biden memperkenalkan tim keamanan nasional dan luar negerinya di Gedung Teater Wilmington, Delaware, Selasa (24/11)Foto: Mark Makela/Getty Images

"Amerika telah kembali," kata Joe Biden ketika memperkenalkan tim keamanan nasional dan luar negerinya hari Selasa (24/11) di Gedung Teater Wilmingtonm Delaware. Para diplomat dan pejabat yang dipilihnya merupakan jajaran alumni pemerintahan Barack Obama, dan menandai berakhirnya kebijakan "America First" yang dicanangkan Donald Trump empat tahun lalu.

"Ini adalah tim yang mencerminkan tekad bahwa Amerika telah kembali, siap untuk memimpin, bukan menarik diri," kata Joe Biden dengan antusias.

Jajaran pertama anggota kabinet yang diperkenalkan Biden disambut sebagai "kabar baik" oleh para diplomat Eropa, dan sebagai peluang baru untuk memperbaiki hubungan trans-Atlantik yang mengalami rintangan berat selama pemerintahan Donald Trump.

Antony Blinken, yang ditunjuk menjadi menteri luar negeri, adalah wakil menteri luar negeri selama pemerintahan Barack Obama. Jake Sullivan, yang akan menjabat sebagai penasihat keamanan nasional, sudah bertugas dalam kapasitas yang sama untuk Joe Biden ketika dia menjadi wakil presiden.

Wajah yang paling paling akrab bagi para pejabat Eropa adalah John Kerry, mantan menteri luar negeri Obama yang dalam pemerintahan baru akan bertindak sebagai Utusan Khusus untuk Perubahan Iklim, sebuah jabatan baru setingkat menteri, yang menandai kebijakan baru AS dalam bidang perlindungan iklim. John Kerry mewakili AS menandatangani Kesepakatan Iklim Paris tahun 2015.

Antony Blinken, calon menlu AS yang baru
Antony Blinken, calon menlu AS yang baru, bukan wajah baru bagi para diplomat EropaFoto: Chandan Khanna/AFP/Getty Images

Peluang baru perbaikan hubungan trans Atantik

Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas mengatakan di Berlin, kabar ini "memperbaiki" hubungan trans-Atlantik, setelah bertahun-tahun Eropa hanya berupaya "membatasi kerusakan" dengan pemerintahan Trump.

Juru bicara luar negeri Partai Uni Kristen Demorat CDU, Norbert Röttgen, menyebut penunjukan anggota kabinet Joe Biden hari Selasa (24/11) sebagai "yang terbaik yang bisa kami harapkan."

Berbicara kepada grup surat kabar Redaktionsnetzwerk Deutschland, Norbert Röttgen mengatakan dia mengenal secara pribadi Antony Blinken, Jake Sullivan dan John Kerry, dan sudah "berbicara dengan mereka selama bertahun-tahun."

Henning Riecke dari Dewan Hubungan Luar Negeri Jerman mengatakan: "Saya pikir Uni Eropa juga memiliki peluang, karena mereka memiliki agenda besar dan banyak hal yang belum bisa dilaksanakan dengan pemerintahan Trump - pada bidang perdagangan dan teknologi - yang sekarang terbuka untuk disepakati."

John Kerry, utusan khusus Joe Biden untuk isu perubahan iklim
John Kerry, utusan khusus Joe Biden untuk isu perubahan iklimFoto: Chandan Khanna/AFP/Getty Images

Uni Eropa "harus manfaatkan peluang"

Menteri Luar Negeri Portugal, Augusto Santos Silva, yang sedang berkunjung ke Berlin, menekankan pentingnya bagi Uni Eropa untuk membangun kembali ikatan trans Atlantik. Brussels harus "memanfaatkan momentum untuk memulihkan hubungan antara Eropa dan Amerika," tegasnya.

"Ada peluang besar dengan penunjukan Blinken sebagai menteri luar negeri, yang merupakan diplomat dan politisi yang sangat pro-Eropa," kata Augusto Santos Silva usai bertemu dengan Menlu Jerman Heiko Maas di Berlin. Portugal akan mengambil alih jabatan presiden bergilir Dewan Uni Eropa dari Jerman pada Januari mendatang.

"Masalahnya dengan pemerintahan Trump adalah bahwa Presiden Trump memperlakukan sekutu Eropanya seolah-olah mereka adalah lawan atau musuh," kata Santos Silva. "Kami bukan musuh Amerika. Kami adalah teman baik Amerika. Kami adalah sekutu."

hp/pkp  (dpa, ap, afp)