1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Jerman Ajak Perangi Ekstrimisme di Internet

28 Maret 2012

Menteri dalam negeri Jerman, Hans-Peter Friedrich mengajak semua warga berkiprah memerangi konten ekstrimis di jejaring internet.

https://p.dw.com/p/14TSy
Foto: Fotolia/kebox

Menteri dalam negeri Hans-Peter Friedrich pada acara "Prakarsa Kemitraan Keamanan" di Berlin (27/3) mengatakan, propaganda kelompok radikal Islam lewat jejaring internet amat berbahaya. "Tapi kiprah warga juga harus ditujukan untuk melawan penyesatan ideologi lainnya", katanya seraya menunjukkan rangkaian pembunuhan warga asing oleh kelompok Neo Nazi.

Menteri dalam negeri Jerman itu juga menegaskan, kiprah memerangi konten ekstimisme di internet, bukan hanya tugas pejabat negara, melainkan tugas seluruh lapisan masyarakat. Pernyataan Friedrich itu didukung oleh ketua Dewan Pusat Muslim di Jerman, Aiman Mazyek. "Terutama para aktor masyarakat madani dan paguyuban Muslim harus mendapat dukungan. Mereka sudah sejak lama mengenali ancaman bahaya radikalisme, dan dapat melakukan tindakan ampuh untuk menanggulanginya", kata Mazyek.

Hans-Peter Friedrich und Aiman Mazyek Archifoto
Menteri dalam negeri Hans-Peter Friedrich (ki.) dan ketua Dewan Pusat Muslim Jerman, Aiman Mazyek (ka.)Foto: picture-alliance/dpa

Dalam waktu bersamaan ketua Dewan Pusat Muslim di Jerman itu juga memperingatkan, jangan mempersempit pandangan pada terorisme kelompok radikal menyama ratakan dan fanatisme religius dengan Islam. "Kita tidak memiliki masalah dengan Islam, melainkan menghadapi masalah ekstrimisme dan rasisme", kata Mazyek lebih lanjut. Semua tahu, ekstrimisme kanan di Jerman terlalu diremehkan. "Dari mesjid-mesjid di Jerman tidak akan ada ancaman bahaya", tegasnya.

Prakarsa Kemitraan Keamanan digagas tahun 2011, sebagai bentuk kerjasama antara kementrian dalam negeri Jerman dengan paguyuban Muslim di Jerman. Sasarannya untuk menangkal radikalisasi di kalangan remaja dan dewasa muda Muslim.

Jerman jadi sasaran radikal Islam

Kementrian dalam negeri Jerman tetap menilai, kemungkinan dilancarkannya serangan oleh kelompok radikal Islam terhadap Jerman tetap tinggi. "Sejauh ini tidak ada petunjuk, bahwa rencana serangan atau seruan serupa lewat internet menurun."

Räumung
Polisi razie kelompok radikal Kalifat Islam di kota Köln Jerman.Foto: AP

Saat ini di Jerman tercatat 130 orang yang dikategorikan ancaman Islam radikal. Pejabat keamanan Jerman meyakini, orang-orang ini dapat melancarkan serangan kapan saja. Tapi menteri dalam negeri Jerman menyatakan: "Tidak ada alasan membunyikan tanda bahaya, tapi cukup alasan untuk tetap waspada."

Friedrich juga menunjukkan adanya fenomena baru, dimana para teroris radikal Islam melancarkan serangan di negara-negara barat secara mandiri, tanpa terkait organisasi manapun."Hal itu semakin mempersulit para petugas keamanan", tambahnya. Menteri dalam negeri Jerman dalam waktu bersamaan menegaskan, mayoritas umat Islam di Jerman menolak radikalisme.

Menanggapi hal itu, ketua Dewan Muslim di Jerman, Aiman Mazyek mengatakan, berdasarkan pengalaman pribadi, diskriminasi, pemisahan dan sikap kebencian terhadap Islam, dapat mengarahkan warga menjadi radikal. Ia juga menegaskan, orang-orang yang berubah menjadi radikal, seringkali bergerak di luar paguyuban Muslim.

Agus Setiawan (epd,dpa, dapd)

Editor : Dyan Kostermans