1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Sosial

Jerat Pedofil, Jerman Akan Gunakan Profil Anak Palsu

23 November 2019

Jerman akan pakai profil pornografi anak buatan komputer untuk mengidentifikasi para pedofil di darknet. Langkah ini memang memberikan kekuatan bagi para investigator, tetapi bukannya tanpa kontroversi.

https://p.dw.com/p/3TYd8
Symbolbild Kinderpornografie im Darknet
Foto: picture-alliance/dpa/P. Nissen

Jerman berencana untuk memberi kewenangan bagi para penyelidik yang bekerja dengan cara menyamar untuk menggunakan situs pornografi anak palsu guna mendeteksi predator anak di darknet, ujar Menteri Kehakiman Jerman, Christine Lambrecht.

"Nantinya, para penyelidik akan dapat menggunakan gambar yang dihasilkan komputer, jika kejahatan tidak dapat dideteksi dengan cara lain," kata Lambrecht kepada koran Jerman, Die Welt, Kamis (21/11).

Banyak situs internet darknet yang menjajakan pornografi anak mengharuskan penggunanya untuk mengunggah gambar atau video guna mendapatkan akses. Ini membuat penyelidik yang menyamar kesulitan untuk masuk ke forum-forum kriminal.

Lambrecht mengatakan bahwa parlemen ingin memberikan segala cara yang dibenarkan secara hukum kepada para penyelidik sehingga pelaku dan operator portal dapat dengan cepat diidentifikasi dan dihukum.

Baca juga: Warga Jerman Didakwa Atas Kasus Situs Pornografi Anak-anak Elysium di Darknet

"Kami sekarang tengah meletakkan dasar hukum. Kita tidak boleh lupa bahwa di balik gambar-gambar porno anak, ada tindakan pelecehan yang mengerikan terhadap anak-anak," kata Lambrecht. Ia menambahkan bahwa gambar yang dihasilkan komputer akan terlihat seperti foto asli, tetapi tidak akan pernah memperlihatkan anak-anak yang sebenarnya.

Pakar hukum dari koalisi pemerintahan CDU/CSU telah menyetujui rencana ini pada bulan Oktober. Ini akan ditambahkan ke undang-undang tentang cyber grooming - yaitu ketika orang dewasa berteman dengan seorang anak di internet dengan maksud melakukan pelecehan seksual - yang masih diperdebatkan di parlemen. Paket UU tersebut diperkirakan akan disetujui sebelum Natal. 

Taktik kontroversial

Meski niatnya baik, ada keraguan terkait penggunaan gambar palsu yang menggambarkan anak-anak yang dieksploitasi.

"Tujuannya seharusnya adalah untuk menghilangkan materi pornografi anak dari internet, dan bukan malah menambahkannya dengan materi yang dihasilkan komputer," ujar Stephan Thomae, wakil pemimpin dari kelompok oposisi FDP.

Partai Hijau telah menolak proposal tersebut. Meskipun kekuatan investigasi perlu ditambah, kejahatan tidak seharusnya dilawan dengan kejahatan lain, ujar pakar hukum Partai Hijau, Canan Bayram.

Baca juga: Darimana Hasrat Seksual Pedofil Berasal?

Dia khawatir bahwa penggunaan gambar anak palsu dapat meningkatkan batas persyaratan yang diperlukan untuk memasuki situs internet ilegal.

Komisioner pelecehan seksual anak tingkat federal, Johannes-Wilhelm Rörig, dengan hati-hati mendukung proposal tersebut. Dia mengatakan representasi pelecehan seksual anak harus digunakan sebagai upaya terakhir dan berdasarkan kasus per kasus.

Dia menyarankan bahwa harus ada batasan etis terkait sifat dan tingkat keparahan pornografi anak yang dihasilkan komputer.

ae/yp (AFP, dpa)