1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Cina hingga AS Berkomitmen Cegah Perang Nuklir

4 Januari 2022

Cina, Prancis, Rusia, Inggris, dan Amerika Serikat telah sepakat bahwa perang nuklir "tidak dapat dimenangkan dan tidak boleh diperjuangkan."

https://p.dw.com/p/456Xh
Proyek nuklir 949AM Rusia
Lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB telah mengeluarkan janji untuk mencegah penyebaran senjata nuklir dan menyatakan bahwa perang nuklir tidak akan terjadiFoto: Peter Kovalev/TASS/dpa/picture alliance

Lima negara yang memiliki kekuatan nuklir dunia pada Senin (03/01) berjanji untuk mencegah proliferasi senjata nuklir dan mengatakan bahwa perang nuklir bukanlah suatu pilihan.

Dalam pernyataan langka yang dikeluarkan bersama, Cina, Prancis, Rusia, Inggris, dan Amerika Serikat mengatakan: "Kami sangat yakin bahwa penyebaran lebih lanjut dari senjata semacam itu harus dicegah."

Pernyataan itu selanjutnya mengatakan: "Perang nuklir tidak dapat dimenangkan dan tidak pernah harus terjadi."

Ada juga penegasan bahwa "senjata nuklir - selama masih ada - harus digunakan untuk tujuan defensif, mencegah agresi, dan mencegah perang."

Apa yang ingin dicapai Cina, dkk?

Lima anggota tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (P5) setuju "untuk melakukan negosiasi dengan itikad baik tentang langkah-langkah efektif yang berkaitan dengan penghentian perlombaan senjata nuklir, perlucutan senjata nuklir, dan pada perjanjian tentang perlucutan senjata umum, lengkap di bawah kendali internasional yang ketat dan efektif."

Janji bersama itu dikeluarkan menjelang tinjauan terbaru dari Perjanjian Non-proliferasi Senjata Nuklir (NPT).

Sidang tinjauan kesepuluh yang dijadwalkan berlangsung di markas besar PBB di New York bulan ini, ditunda hingga akhir tahun 2022.

Kantor media Cina, Xinhau, mengutip Menteri Luar Negeri Ma Zhuuxu yang mengatakan bahwa perjanjian bersama "akan membantu meningkatkan rasa saling percaya dan menggantikan persaingan di antara negara-negara besar dengan koordinasi dan kerja sama."

Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan dalam sebuah pernyataan: "Kami berharap bahwa dalam kondisi keamanan internasional yang sulit saat ini, persetujuan pernyataan politik semacam itu akan membantu mengurangi tingkat ketegangan internasional."

Memahami NPT

NPT adalah perjanjian internasional yang dirancang untuk mencegah penyebaran senjata nuklir dan teknologi senjata sambil berusaha mencapai perlucutan senjata nuklir sepenuhnya. Kesepakatan ini mendukung hak memanfaatkan tenaga nuklir untuk tujuan damai.

Perjanjian tersebut mulai berlaku tahun 1970 setelah dibuka untuk ditandatangani pada tahun 1968. Secara total, 191 negara telah menandatangani perjanjian tersebut, termasuk lima negara senjata nuklir yang diakui.

Menurut Kantor PBB untuk Urusan Perlucutan Senjata, lebih banyak negara telah meratifikasi NPT daripada perjanjian pembatasan senjata dan perlucutan senjata lainnya, yang dianggap sebagai bukti signifikansinya.

Afrika Selatan tetap menjadi satu-satunya negara yang diketahui telah mengembangkan senjata nuklir dan kemudian telah sepenuhnya membongkar persenjataan nuklirnya.

Sementara Korea Utara adalah satu-satunya negara yang menarik diri dari perjanjian itu.

Ketegangan geopolitik di antara negara-negara P5

Pernyataan itu muncul di tengah ketegangan yang meningkat di antara kekuatan global. Penumpukan militer di perbatasan Rusia dengan Ukraina dan kekhawatiran Kyiv akan invasi telah membuat Washington memperingatkan Moskow tentang sanksi berat. AS mengatakan akan "merespons dengan tegas jika Rusia menginvasi Ukraina lebih lanjut."

Hubungan antara Beijing dan Washington juga tegang karena status Taiwan dan peningkatan aktivitas militer di Pasifik.

Pada Desember 2021, baik AS maupun Uni Eropa menuduh Beijing merusak perdamaian dan keamanan di kawasan itu.

Cina menganggap Taiwan sebagai wilayahnya dan telah memperingatkan akan mengambil pulau itu dengan paksa jika perlu.

ha/hp (AFP, Reuters)