1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Jangan Lupakan McCain!

5 Februari 2008

Duel antara Clinton dan Obama menyita perhatian pendukung sendiri dan diyakini bisa mempertipis peluang Demokrat pada pemilu presiden November nanti. Karena yang paling diuntungkan dari duel tersebut adalah John McCain

https://p.dw.com/p/D34W
Trio kandidat Presiden Amerika Serikat, Hillary Clinton, John McCain, Barack ObamaFoto: AP
Tak sulit untuk menerka apa yang sedang dikhawatirkan oleh para petinggi Partai Demokrat saat ini. Duel panas antara Hillary Clinton dan Barack Obama terlalu banyak menyedot kekuatan Demokrat, dan, kemungkinan besar, mengalihkan perhatian para pendukung dari laga sesungguhnya: pemilu presiden bulan November nanti.

Hasil pemilihan awal di kubu Demokrat sering disebut oleh para pengamat sebagai tolak ukur untuk meramal masa depan partai berlambang kambing tersebut di atas panggung politik Amerika Serikat.

Celakanya, menjelang berakhirnya Super-Tuesday belum satupun pengamat yang bisa memprediksikan, apakah putaran pemilihan awal di 24 negara bagian itu bisa menelurkan kandidat utama dari Partai Demokrat untuk maju ke pemilu Presiden.

New York menjadi kancah pertama para kandidat. Di kota itu tempat pemungutan suara (TPS) dibuka pada pukul 12:00 waktu Eropa tengah tadi. 17 jam kemudian, pemilihan awal terakhir di Kalifornia dijadwalkan bakal ditutup.
USA Wahlen Demokraten Hillary Clinton und Barack Obama in CNN
Hillary dan Obama dalam debat calon presiden di Kodak Theater, KaliforniaFoto: AP

Hillary Clinton yang beberapa jam lalu masih berada di kediamannya di Chappaqua, New York, memperkirakan pertarungan melawan rivalnya Barack Obama bakal berlangsung ketat. ”Saya kira, semakin banyak yang ikut serta, semakin baik pula dampaknya buat Demokrat.” Tandas bekas ibu negara yang mencoba menjadi presiden perempuan pertama Amerika Serikat itu.

Juga Barack Obama belum berani berspekulasi soal peluangnya dalam Super-Tuesday ini. “Super-Tuesday mungkin belum akan menghasilkan kandidat utama. Tapi hasilnya bakal menjadi tolak ukur, siapa yang paling baik mewakili kepentingan para pemilih.” Ujar senator yang berusia 46 tahun itu kepada saluran berita NBC. Seberapa ketatnya persaingan diantara keduanya bisa dilihat dari jadwal kampanye Obama. Dalam 10 jam, Obama harus melakukan 27 wawancara bersama radio dan televisi, dan sore harinya dijadwalkan terbang ke Chicago.

Dalam jajak pendapat terbaru, Obama dan Clinton masih sama-sama kuat. Harian New York Times memprediksi 41 persen suara untuk keduanya. Sementara pada jajak pendapat yang digelar harian USA Today, Clinton memimpin tipis dengan perbedaan satu persen, dan pada saluran televisi CNN tiga persen. Kendati demikian, para pengamat mewanti-wanti, konstelasi kekuatan masing-masing kandidat dalam jajak pendapat dapat berubah setiap saat.
USA Vorwahlen Republikaner John McCain
Kandidat terkuat Partai republik, John McCainFoto: AP
Sementara kubu Demokrat masih berkutat dengan ketidakjelasan soal siapa yang bakal menjadi kandidat, tidak demikian halnya dengan Partai Republik. Partai berlambang gajah itu kini sudah memiliki kandidat favorit untuk pemilu presiden. Republik bakal menawarkan calon paling senior, paling berpengalaman, sekaligus paling tangguh di antara calon-calon yang ada, namanya John McCain dan sudah berusia 71 tahun.

McCain bertempur melawan gerilyawan Vietkong pada dekade 70-an. Pernah selamat dari ledakan beruntun yang menewaskan 134 rekan seperjuangannya. Enam tahun lamanya McCain disiksa di penjara ‘Hotel Hanoi’ yang sangat ditakuti oleh setiap prajurit Amerika pada waktu itu. Sempat pula Vietkong mencoba menjadikan McCain yang saat itu berpangkat kapten sebagai obyek pertukaran tahanan, namun McCain menolak. Pengalaman disandera selama bertahun-tahun menyisakan cacat permanen di tubuhnya hingga sekarang. Partai Republik kini tampaknya bakal mengelus McCain untuk kursi nomor satu di Amerika. Jika kubu Demokrat masih terus terbelah antara Clintomania dan Obamania hingga menjelang pemilu presiden bulan November nanti, McCain boleh jadi berpeluang besar masuk ke Gedung Putih.(rn)