1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Italia Juara Dunia

9 Juli 2006

Lewat Adu Penalti, Cannovarro dkk. menjadi kampiun Piala Dunia 2006.

https://p.dw.com/p/CJcO
Bravo Azzura
Bravo AzzuraFoto: AP

Saudara, mitos kegagalan Italia dalam adu penalti pupus sudah. Kegagalan David Trezequet harus dibayar mahal oleh Perancis. Italia pun menjadi Juara Piala Dunia 2006. Lewat adu penalti, tim Azurri mempecundangi Prancis 5-3.

Ketika pertandingan baru berjalan 46 detik, Thierry Henry tergeletak di tengah lapangan setelah bertabrakan dengan Fabio Cannovaro. Tapi wasit tidak melihatnya sebagai pelanggaran. Pertandingan dilanjutkan.

Di menit ke lima, Florent Malouda menggiring bola sendirian masuk ke jantung pertahanan Italia. Marco Materazzi dan kapten Fabio Cannovarro yang mengejar Malouda dengan sigap menghentikan gelandang perancis itu. Namun wasit membunyikan peluit dan menunjuk titik putih. Italia pun terkejut karena merasa tidak satupun dari pemainnya mendorong Malouda hingga terjatuh. Zidane yang mengambil peran eksekutor sukses melesakkan si kulit bundar ke gawang Buffon. Skor 1-0 untuk keunggulan Perancis.

Sampai menit 10 Perancis tampak jelas mendominasi pertandingan. Serangan-serangan berbahaya mengalir lancar dari kaki Frank Libery dan Zinedine Zidane. Tapi kokohnya lini pertahanan tim Azzuri membuat sejumlah umpan manis kedua pemain itu menjadi sia-sia.

Memasuki menit ke-15, Italia yang tertinggal duluan mencoba keluar dari kepungan Perancis dengan melancarkan serangan balik. Dan di menit ke 19, Andrea Pirlo mendapat tendangan sudut pertamanya. Dari sudut kanan lapangan, Pirlo melepaskan tendangan ke jantung pertahanan Perancis. Si kulit bundar sempat melambung ke kanan sebelum akhirnya menukik tepat ke arah Marco Materazzi yang dijaga Patrick Vierra. Materazzi menyambut umpan manis Pirlo dan menjaringkannya dengan sundulan keras ke gawang perancis. Skor pun menjadi imbang 1-1.

Di menit 36 Italia kembali mendapat peluang emas melalui kerja sama apik antara Gennaro gattuso dan Luca Toni di kotak penalti Perancis. Namun Lilian Thuram berhasil menghalau bola ke luar lapangan. Wasit lalu menunjuk sudut kanan lapangan. Pirlo sang eksekutor, lagi-lagi berhasil melambungkan umpan cantik kepada Toni. Tapi sayang sundulannya membentur mistar gawang. Skor tidak berubah hingga turun minum.

Di babak kedua, Perancis semakin menaikkan tempo permainan. Kerja sama trio Perancis, Frank Ribery, Zidane dan Malouda berulang kali berhasil mengobrak-abrik pertahanan kokoh Italia. Sayangnya tidak satupun peluang emas tercipta. Di menit 61, sundulan Luca Toni yang memanfaatkan tendangan bebas Pirlo berhasil merobek gawang Barthez. Namun hakim garis keburu mengangkat bendera. Toni berada dalam posisi Offside.

Memasuki menit ke 80, pertandingan mulai berjalan tidak seimbang. Perancis yang sebelumnya sempat menurunkan tempo permainan, terus menekan Italia. Tapi sampai menit 90, skor 1-1 tidak berubah. Pertandingan pun dilanjutkan dengan babak tambahan.

Di babak perpanjangan waktu, para pemain Italia lebih banyak bertahan ketimbang membangun serangan. Hal ini dimanfaatkan oleh Perancis dengan terus mengepung Canovaro dkk. Di menit 104, sundulan Zidane hampir membuat Perancis unggul. Namun Gianluigi Buffon berhasil menggagalkan usaha sang kapten.

Zidane yang tampil kurang menjanjikan, tampak frustasi dengan melakukan hal konyol di menit 109. Ia dengan sengaja menanduk dada Marco Materazzi. Wasit pun mengeluarkan sang kapten. Drama yang sangat mengecewakan. Mengingat ini adalah penampilan Zidane bersama timnas Perancis. Hanya Zidane yang tahu, kenapa ia harus menodai karirnya justru di saat-saat terakhr.

Italia akhirnya memegang kembali trophy Piala Dunia, sejak terakhir menjuarai Piala Dunia tahun 1982. Ini menjadi gelar keempat yang pernah dikoleksi Tim Azurri sepanjang keikutsertaanya dalam Piala Dunia. Dengan prestasi ini, Canovarro dan kawan-kawan berhasil memperbaiki citra sepakbola Italia yang sempat ternodai dengan kasus penyuapan wasit. Viva Italia.....!!!!!