1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Istana Negara Tujuan Anies Berikutnya?

19 Oktober 2017

Baru saja diambil sumpah sebagai Gubernur DKI Jakarta, spekulasi ambisi Anies Bswedan menduduki jabatan presiden sudah banyak bermunculan, juga dari negara tetangga.

https://p.dw.com/p/2m9gb
Indonesien Anies Baswedan & Sandiaga Uno
Foto: picture-alliance/dpa/Ann/The Jakarta Post

Spekulasi bahwa Anies berupaya untuk bisa menduduki Istana Presiden juga dilayangkan oleh harian Singapura, The Straits Times. Dalam tulisan harian terkemuka di negara jiran ini dikemukakan bahwa Anies tidak pernah secara terbuka menyampaikan akan bertarung dalam Pemilu Presidan mendatang. Namun banyak pengamat meyakini bahwa keinginan ini ada di benak Sang Gubernur.

Bahwa Anies berambisi menjadi presiden merupakan rahasia terbuka dalam ajang politik Indonesia.

Lebih jauh The Straits Times menulis, meski menang telak atas Ahok dalam pemilihan gubernur DKI Jakarta lalu, Anies Baswedan belum menciptakan momentum maju bertarung merebut kursi presiden.

Sejumlah survei menunjukan elektabilitas Anies masih jauh di bawah Presiden Jokowi dan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.

Menurut The Straits Times, kini semua mata tertuju pada Anies untuk melihat apakah ia mampu memimpin Jakarta sebaik pendahulunya Ahok atau tidak. Dan apakah Anies akan berhasil menyatukan kembali Jakarta yang kini masih terpecah akibat Pilkada Jakarta lalu.

Disebutkan, bahwa rekonsiliasi warga Jakarta merupakan agenda utama Anies jika terpilih sebagai gubernur. Selain itu, dalam kampanyenya, Anies juga menjanjikan terciptanya lapangan kerja, peningkatan kepemilikan rumah di kalangan warga miskin serta penghentian proyek reklamasi.

Penolakan reklamasi bisa dimanfaatkan Anies untuk memulai langkah usahanya menuju Istana, dikatakan pengamat politik dari Universitas Trisakti Nirwono Yoga. "Jika Anies ingin memenuhi janji moratorium reklamasi, ia dapat mengatakan pada warga bahwa untuk merealisasikan janji kampanye itu, ia harus menjadi presiden, karena dengan menjadi presidenlah ia dapat mencabut Keppres Reklamasi.”

yf/ts (the straits times/kompas)