1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Israel Rayakan 70 Tahun Pendirian Negara Merdeka

19 April 2018

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menggunakan perayaan 70 pendirian negaranya untuk memperingatkan “musuh-musuh” Israel. Namun dia juga memuji “hubungan baik” dengan beberapa negara Arab.

https://p.dw.com/p/2wIxM
Israel Jerusalem Feier Unabhängigkeitstag
Foto: Getty Images/AFP/M. Kahana

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu membuka perayaan 70 Tahun Pendirian Negara Israel Merdeka saat matahari terbenam hari Rabu (18/4) yang dibuka dengan upacara obor. Dalam pidatonya Netanyahu memperingatkan Iran, sekaligus menawarkan kerjasama kepada negara-negara Arab yang ingin berdamai.

Netanyahu mengatakan, Israel telah menghadapi "penghasutan terus-menerus oleh tetangga-tetangga kami, banyak dari mereka menolak untuk berdamai dengan eksistensi kami". Dia memperingatkan, "siapa pun yang mengangkat tangan melawan kami tidak akan selamat."

Benjamin Netanyahu pada saat yang sama memberi sinyal damai: "Tangan kami direntang dengan damai untuk semua tetangga kami yang menginginkan perdamaian."

"Pengakuan terhadap Israel akhirnya menetes ke negara-negara Arab. Di sini, saya percaya, terletak benih nyata untuk perdamaian," katanya.

Israel Jerusalem Benjamin Netanjahu spricht beim Remembrance Day
PM Israel Benjamin Netanyahu berpidato pada upacara peringatan 70 Tahun Pendirian Negara Israel, 18 April 2004Foto: Getty Images/AFP/D. Hill

Peringatan kepada Iran

Netanyahu mengulangi ancaman terhadap Iran yang melibatkan diri dalam perang di Suriah.  Israel tidak akan ragu untuk membela diri, kata dia.

Sebelumnya, ketika memperingat para serdadu Israel yang gugur dan para korban terorisme, Netanyahu berbicara tentang "tekad barbar dari Islam radikal." Upacara penerangan obor memulai perayaan Hari Kemerdekaan, yang diramaikan konser dan kembang api.

Presiden AS Donald Trump di Twitter mengucapkan selamat kepada Israel dan mengatakan, dia berharap untuk memindahkan Kedutaan Besar AS ke Jerusalem bulan depan.

Rencana pemindahan Kedutaan Besar AS ke Yerusalem menyulut protes internasional dan kemarahan warga Palestina. Berbagai negara menyatakan, langkah itu akan merusak upaya peluncuran kembali perundingan damai antara Israel dan Palestina menuju solusi dua negara.

Belum ada Negara Palestina Merdeka

Peringatan pendirian Israel ke-70 disambut warga Palestina dengan aksi unjuk rasa sejak beberapa minggu terakhir. Dalam bentrokan yang terjadi dengan pasukan Israel, 34 warga Palestina tewas dan ratusan lainnya luka-luka. Aksi protes dimulai pada 30 Maret lalu. Israel menuduh Hamas berada di balik aksi protes tersebut,y ang sering berakhir dengan bentrokan.

Pihak Palestina menyebut rangkaian protes yang disebut sebagai "Great March of Return" adalah penyambutan 70 tahun  "Nakbah" – istilah bahasa Arab yang artinya "malapetaka" atau "bencana". Ketika negara Israel dideklarasikan tahun 1948, sekitar 750.000 warga Arab Palestina terpaksa meninggalkan kampung halamannya.

hp/yf (dpa, afp, rtr)