1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

100411 Israel Hamas

11 April 2011

Menteri Pertahanan Israel Ehud Barak dan pimpinan Hamas menyatakan kesediaannya melakukan gencatan senjata, jika pihak lawanya juga bersedia.

https://p.dw.com/p/10rGU
Bendera Israel dengan simbol Hamas. Akankah kedua pihak menjalankan gencatan senjata?Foto: AP

Dalam wawancara dengan sebuah stasiun radio Israel hari Minggu (10/4) Ehud Barak menekankan, jika Hamas menghentikan serangannya terhadap desa-desa Israel, maka Israel akan melancarkan gencatan senjata.

Juru bicara pimpinan Hamas di Jalur Gaza, Sami Abu Zuhri mengatakan, pemberontak Palestina tidak menginginkan eskalasi, "kami tidak menginginkan eskalasi. Fraksi Palestina membela dirinya dan rakyat Palestina dari agresi Israel. Bola ada di tangan Israel. Bila Israel menginginkan kedamaian, maka kedamaian akan terwujud. Pesan kami kepada pimipinan tentara pendudukan Israel adalah kedamaian akan dibalas dengan kedamaian.“

Berdasarkan keterangan militer Israel, selama tiga hari terakhir ini militan Hamas dan kelompok ekstremis lainnya menembakkan sekitar 120 roket dan granat ke Israel. Puluhan ribu warga Israel dikatakan, semalam menghabiskan waktunya di ruang perlindungan. Di sela rapat kabinet Israel hari ini di Yerussalem, sejumlah anggota kabinet menyerukan, agar Hamas digulingkan dengan kekerasan. Menteri Keuangan Israel Yuval Steinitz menuturkan, "jika perlu, lambat-laun Israel harus memikirkan kemungkinan jalan lain untuk menghentikan seluruh aksi teroris Hamas di Gaza.“

Partai Menteri Luar Negeri Israel Avigdor Lieberman, Israel Beiteinu, menuntut dari Perdana Menteri Israel Benyamin Netanjahu penggulingan Hamas sebagai „target strategis“, seperti yang tercantum dalam perjanjian koalisi. Menteri Infrastruktur Israel Uzi Landau dari partai Israel Beiteinu mengungkapkan, "politik pembalasan Israel sebenarnya gagal. Kami harus mengambil langkah lain yang menekankan, bahwa Hamas, tanpa pengecualian apapun, harus membayar untuk semua kejahatan yang mereka lakukan hingga titik, dimana mereka akan diusir.“

Beberapa hari ini pasukan Israel menewaskan sedikitnya 19 anggota militan dan warga sipil Palestina. Hari Minggu lalu (10/4) seorang juru bicara militer Israel mengatakan, tentaranya menyerang sebelas tempat persembunyian pemberontak militan Palestina. Di antara korban tewas juga terdapat seorang komandan Hamas, yang terlibat dalam perencanaan dan pelaksanaan aksi penculikan terhadap prajurit Israel, Gilad Shalit lima tahun lalu.

Dalam pernyataan resmi organisasi hak asasi manusia Palestina Sabtu lalu (9/4) disebutkan, berdasarkan informasi yang mereka peroleh, Kamis (7/4) dan Sabtu siang lalu sepuluh warga sipil Palestina, diantaranya seorang ibu dan anak perempuannya, dibunuh oleh tentara Israel. Dalam pernyataan itu juga dikatakan, bahwa aparat keamanan Israel tidak menghormati nyawa warga sipil Palestina.

Berita yang mendominasi media Israel hari Minggu lalu, mengenai keberhasilan sistem penangkal rudal Israel „Eisen Dom“ yang baru dioperasikan pekan lalu. Rudal yang dilepaskan sistem penangkal tersebut berhasil menembak jatuh rudal yang diarahkan ke kota Beer Sheva dan Ashkeleon.

Clemens Verenkotte/Andriani Nangoy

Editor: Hendra Pasuhuk