1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

ISIS Makin Terdesak

27 Februari 2017

Jet tempur militer Suriah bom sebuah kawasan provinsi Homs yang dikuasai pemberontak, Minggu kemarin. Sedikitnya tiga tewas dan belasan cedera. Walaupun perundingan perdamaian terus berlangsung, tantangan sulit diatasi.

https://p.dw.com/p/2YIuT
Syrien Palmyra
Foto: Getty Images/AFP/L. Beshara

Media pro pemerintah Suriah dan Organisasi HAM Syrian Observatory yang berpusat di Inggris mengatakan, pasukan mendesak maju hingga sekitar 9 km dari kota Palmyra. Kota yang kaya warisan arkeologis itu kembali diserbu kelompok ekstrimis yang menyebut diri Islamic State (ISIS) Desember 2017. Maret tahun sama pemerintah telah berhasil mendesak mereka keluar.

Menurut organisasi HAM itu serta media pemerintah, pasukan Suriah dan sekutunya mengontrol sejumlah bukit yang berdekatan dengan tiga tambang gas di sebelah barat Palmyra. ISIS mengalami gempuran berat di Irak dan Suriah dalam beberapa bulan berakhir. Dan militer kini semakin mendekati Palmyra hanya beberapa hari setelah kelompok ekstrimis itu kehilangan kuasa di kota al Bab, setelah digempur pasukan Turki yang mendukung pemberontak Suriah. 

Sementara itu di Irak, ISIS juga semakin terdesak. Pasukan pemerintah terus maju menggempur ISIS di bagian barat kota Mossul. Sementara di bagian timur ISIS sudah didesak keluar beberapa pekan lalu.

Perundingan perdamaian Suriah dilanjutkan di Jenewa

Sementara itu, hari Minggu kemarin utusan PBB bagi Suriah, Staffan de mistura bertemu wakil oposisi Suriah secara terpisah di Jenewa, untuk mendiskusikan perdamaian di Suriah.  

Setelah pertemuan, Jihad Makdissi, yang mengepalai oposisi mengatakan, pihaknya memberikan dokumen tentang bagaimana mengadakan perundingan antara kelompok oposisi dan pihak pemerintah. Makdissi yang dulu jadi juru bicara pemerintah Suriah, berupaya menghilangkan perbedaan antar kelompok oposisi, dengan mengatakan mereka "beragam" bukan "terpecah belah". Mereka juga bisa sepakat dalam masalah teknis bukan politis.

Namun aktivis oposisi juga mengkritik keras pemerintah yang melancarkan pemboman mematikan di kawasan Homs yang dikuasai oposisi. Mereka juga mengatakan, daerah al Waer di provinsi Homs sudah jadi sasaran bom mortir sejak beberapa waktu lalu.

Turki dirikan tembok di perbatasan dengan Suriah

Sementara itu, Turki telah mendirikan tembok sepanjang 290 km di perbatasan dengan Suriah. Tembok tersebut rencananya akan sepanjang 511 km.  Pemerintah Turki menyatakan, tembok didirikan untuk mencaga keamanan negaranya. Di sepanjang tembok dibuat jalan untuk tentara yang berpatroli. Di samping itu di beberapa lokasi didirikan menara pengawas.

Türkei Mauerbau an syrischer Grenze
Foto: picture-alliance/AA/R. Maltas

Perbatasan Turki-Suriah panjangnya 911 km. Ankara khawatir akan ancaman milisi Kurdi YPG di Suriah. Turki juga sudah beberapa kali ditekan AS dan Eropa untuk menutup perbatasannya itu, yang kerap digunakan ISIS dan kelompok lain untuk menyelundupkan senjata, kebutuhan lain dan pejuang hasil rekrutan baru. Pertengahan tahun lalu, militer Turki dan pemberontak Suriah berhasil menghalau ISIS dari perbatasan. 

Pendirian tembok oleh Turki dikritik organisasi kemanusiaan, karena itu jadi halangan bagi pengungsi Suriah yang melarikan diri dari negaranya.

ap, rtr, afp (ml/hp)