1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Iran Peringatkan AS Tidak Langgar Perbatasan Teritorialnya

27 Juni 2019

Iran hari Kamis (27/6) memperingatkan Amerika Serikat agar tidak melanggar lagi perbatasannya dan mengancam reaksi yang "lebih keras". Presiden Iran juga menuntut AS kembali ke Kesepakatan Atom dari tahun 2015.

https://p.dw.com/p/3L9Yi
US-Soldaten im Golf von Oman
Foto: picture-alliance/dpa/US Navy/Jacob Milham

Ketua Parlemen Iran Ali Larijani mengancam reaksi yang lebih keras, seminggu setelah Iran menembak jatuh pesawat tak berawak Amerika Serikat yang disebtunya telah melanggar wilayah teritorial Iran.

"Menembak jatuh drone mereka adalah pengalaman baik bagi mereka untuk menghindari agresi terhadap perbatasan kami," kata Ali Larijani sebagaimana dikutip kantor berita Tasnim, yang dekat dengan pemerintah Iran.

"Reaksi Iran akan lebih keras lagi jika mereka mengulangi kesalahan mereka melanggar perbatasan kita," tambahnya.

AS bersikeras bahwa drone itu terbang di wilayah internasional, ketika ditembak pasukan Garda Revolusi Iran. Presiden AS Donald Trump mengatakan telah memerintahkan serangan udara balasan ke beberapa target di Iran, namun membatalkannya 10 menit sebelum serangan dilakukan. Trump mengatakan ingin mencegah korban tewas akibat serangan balasan itu.

Iran Präsident Hassan Rohani
Presiden Iran Hassan RouhaniFoto: picture-alliance/dpa/Office of the Iranian Presidency

Iran tuntut AS kembali ke Kesepakatan Atom

Presiden Iran Hassan Rouhani hari Rabu (26/6) mengatakan, Amerika Serikat harus mencabut sanksi terhadap Iran dan kembali ke Kesepakatan Atom dari tahun 2015 untuk mengurangi ketegangan yang meningkat antara kedua negara.

"Kembali ke Perjanjian Atom adalah cara terpendek untuk mengamankan kepentingan semua pihak ... dan juga baik untuk dunia, kawasan dan terutama perjanjian non-proliferasi internasional," kata Rouhani.

Amerika Serikat tahun lalu secara sepihak menarik diri dari Kesepakatan Atom dan kembali memberlakukan sanksi-sanksi ekonomi. Namun Jerman, Prancis dan Inggris tidak setuju dengan langkah itu dan menyatakan tetap akan berpegang pada kesepakatan yang ditandangani oleh lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB ditambah Jerman.

Kesepakatan Atom tahun 2015 mengatur pencabutan sebagian sanksi terhadap Iran sebagai imbalan atas langkahnya membatasi program nuklirnya. Donald Trump mengatakan kesepakatan itu tidak memadai untuk menghentikan ambisi nuklir Iran dan menuntut perundingan baru dengan AS.

Golf von Oman Öltanker Front Altair
Tanker minyak Front Altair milik Norwegia yang membawa etanol dihantam tiga ledakan di Teluk Oman pada 13 Juni 2019Foto: picture-alliance/AP Photo/ISNA

"Kami hanya bisa memberi tahu orang Amerika bahwa jalan Anda adalah kesalahan," kata Rouhani.

"Tidak akan tunduk"

Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei menandaskan: "Rakyat Iran tidak akan pernah tunduk pada pemerintah yang paling dibenci dan jahat di dunia." Ucapan itu juga dimuat di situs internetnya.

Pernyataan tersebut muncul beberapa hari setelah Presiden AS Donald Trump mengatakan dia membatalkan rencana untuk membom Iran sebagai balasan atas penembakan drone AS oleh Garda Revolusi Iran.

Insiden itu terjadi setelah sebelumnya terjadi serangan gelap terhadap beberapa kapal tanker minyak komersial di Teluk Persia. AS dan sekutunya menuduh Iran berada dibalik serangan itu.

hp/vlz (rtr, afp, ap)