1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Irak Limbung Hadapi Jihadis

13 Juni 2014

Para jihadis menekan menuju Baghdad hari Jumat, seiring pernyataan Presiden Barack Obama bahwa dirinya menjajaki semua opsi untuk menyelamatkan pasukan keamanan Irak dari keruntuhan.

https://p.dw.com/p/1CHlW
Foto: Reuters

Dengan mendekatnya para militan ke ibukota, pasukan Irak dari wilayah otonomi Kurdi mengambilalih kontrol atas wilayah selama puluhan tahun mereka perjuangkan dengan melawan pemerintah Baghdad.

Menteri Luar Negeri Hosyhar Zebari mengakui bahwa pasukan keamanan yang dibiayai dan dipersenjatai oleh Washington sebelum Amerika menarik pasukannya pada 2011, kini luluh lantak.

Obama mengatakan Irak akan perlu ”lebih banyak bantuan dari AS dan komunitas internasional.“

“Tim keamanan nasional kami kini sedang menggali semua kemungkinan… saya tidak mengesampingkan apa-apa,“ kata dia.

Sementara Rusia mengatakan, kesuksesan Islamic State of Iraq and the Levant (ISIL), gerakan yang begitu radikal hingga bahkan ditolak oleh Al-Qaeda, menunjukkan bahwa invasi yang dilakukan AS setelah 11 September, tidak ada gunanya.

Washington menemukan kesamaan yang langka dengan musuh abadinya Teheran, saat keduanya menyuarakan kecemasan terkait menguatnya kelompok ekstrimis Sunni dan keduanya berjanji untuk meningkatkan bantuan kepada perdana menteri Irak dari kelompok Syiah, yang kini sedang terkepung.

Pasukan Kurdi bergerak

Para militan, yang menyapu wilayah besar yang dihuni kelompok Sunni Arab di bagian utara dan utara tengah sejak berhasil menduduki kota terbesar kedua Mosul, kini melanjutkan serangan di provinsi Diyala yang secara etnik terbelah.

Pada hari Jumat (13/6), mereka memerangi pasukan pro-pemerintah di dekat Muqdadiyah, hanya 80 kilometer dari batas kota Baghdad.

Diyala, yang penduduknya campuran antara Arab, Kurdi, Sunni dan Syiah dan membuat provinsi ini dekat dengan kekerasan sejak kejatuhan diktator Sadam Hussein pada 2003.

Pasukan keamanan Kurdi bergerak menuju wilayah strategis distrik Saadiyah dan Jalawla di provinsi itu semalam setelah angkatan bersenjata ditarik mundur, kata wakil gubernur Furat al-Tamimi.

Pasukan Kurdi sudah mengambilalih wilayah etnik yang terpecah di sebelah utara kota penghasil minyak Kirkuk pada hari Kamis ketika pasukan pemerintah pusat ditarik mundur.

Limbung

Pemerintahan Perdana Menteri Nuri al-Maliki limbung oleh kecepatan serangan para jihadis.

Keruntuhan ini ditandai hilangnya dengan cepat kontrol atas Baghdad saat Fallujah di bagian barat Baghdad, jatuh awal tahun ini. Ini merupakan pukulan telak bagi pemerintahan Barat yang telah mengeluarkan biaya sangat mahal baik berupa nyawa maupun uang di Irak.

Menteri Luar Negeri Irak mengakui bahwa jatuhnya pasukan keamanan di Mosul dan kota-kota lain, dengan banyak personil militer melarikan diri dan menanggalkan seragamnya.

“Ini jelas adalah sebuah kemunduran bagi pasukan keamanan Irak, yang runtuh di kota terbesar dan meninggalkan senjata dan perlengkapan mereka,” kata dia.

ab/hp (afp,rtr,ap)