1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Intelijen Prediksi Taliban "Tidak Tertarik" Segera ke Kabul

19 Agustus 2021

Sebuah surat kabar Jerman mengatakan memperoleh bocoran memo dinas intelijen Jerman yang mengatakan bahwa Taliban "tidak tertarik" menguasai Kabul secepatnya.

https://p.dw.com/p/3z81C
Anggota Taliban berpatroli di Kabul, 17 Agustus 2021
Anggota Taliban berpatroli di Kabul, 17 Agustus 2021Foto: Xinhua/imago images

Badan intelijen luar negeri Jerman percaya bahwa "agak tidak mugkin" Taliban mencoba mengambil alih ibu kota Kabul dalam waktu dekat, kata surat kabar terlaris Jerman "Bild" hari Rabu (18/8). Surat kabar itu mengutip bocoran protokol dari pertemuan khusus tanggap krisis pemerintah Jerman yang berlangsung pada hari Jumat (13/08).

Badan Intelijen Jerman Bundesnachrichtendienst (BND) mengatakan Taliban "saat ini tidak tertarik" merebut Kabul sebelum AS menyelesaikan penarikannya dari negara itu. Para pejabat Jerman sempat memperingatkan, bahwa kepergian para pemimpin Afganistan ke luar negeri dapat "mempercepat proses."

Dua hari kemudian, pada Minggu (15/8), Taliban sudah merebut Kabul, setelah dalam dua minggu sebelumnya menguasai sebagian besar wilayah Afganistan dalam waktu sangat cepat.

Jalan masuk ke bandara internasional Kabul, 17 Agustus 2021
Jalan masuk ke bandara internasional Kabul, 17 Agustus 2021Foto: Kyodo/picture alliance

Intelijen salah perhitungan

Memo intelijen itu bocor saat Jerman sedang berlomba dengan waktu untuk mengevakuasi warganya dan staf Afganistan yang bekerja untuk militer Jerman selama dua dekade terakhir. Bild menyebut penilaian intelijen Jerman itu sebagai "salah perhitungan yang historis". Pemerintah Jerman belum mengomentari berita itu.

Anggota parlemen dari partai CDU Roderich Kiesewetter, yang juga mantan perwira militer Jerman Bundeswehr, mengatakan kepada DW harus ada "kemauan politik untuk menerima hasil dan laporan dinas rahasia."

Jerman, yang mengirim kontingen militer terbesar kedua di Afganistan setelah AS, pada bulan lalu menarik semua pasukannya menyusul keputusan AS menarik pulang pasukan. Sekarang sekitar 600 tentara Jerman dikerahkan kembali ke Afganistan untuk mengamankan penerbangan evakuasi dari Kabul.

Pertanyaan untuk AS atas laporan intelijen

Banyak pihak juga mempertanyakan apakah dinas intelijen AS memahami apa yang sebenarnya terjadi di lapangan di Afganistan. Pasalnya hanya lima minggu yang lalu, Presiden AS Joe Biden mengatakan kepada wartawan bahwa "sangat tidak mungkin" Taliban akan merebut kendali atas seluruh negara.

"Tidak akan ada situasi di mana Anda melihat orang-orang diangkat dari atap kedutaan besar Amerika Serikat dari Afganistan," kata Biden saat itu.

Sebuah laporan tahunan Kantor Direktur Intelijen Nasional AS bulan April lalu sebenarnya sudah memperingatkan bahwa Taliban "kemungkinan akan memperoleh keuntungan di medan perang, dan pemerintah Afganistan tidak akan berjuang untuk menahan Taliban jika koalisi menarik dukungan."

Para pejabat intelijen AS awal bulan ini memperkirakan Kabul bisa jatuh "dalam 90 hari" setelah pasukan terakhir Amerika pergi.

hp/gtp (dpa, afp, rtr)