1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Inovasi Kedokteran Tercapai setelah Penyatuan Jerman

Maria Lesser24 November 2014

November 1989 tembok pemisah Jerman Barat dan Timur runtuh. Itu jadi peluang baru bagi ilmuwan dari blok timur. Misalnya Steffen Mitzner dari Universitas Rostock. Ia kini kembangkan hati palsu untuk pasien.

https://p.dw.com/p/1DsBd
Universität Rostock
Universitas RostockFoto: Universität Rostock

Steffen Mitzner bekerja di Klinik Universitas Rostock sebagai spesialis ginjal. Di masa Jerman Timur ia juga berkuliah di sini. "Kami sudah bekerja di bagian penelitian di klinik penyakit dalam, sebelum Jerman kembali bersatu. Di klinik kami sudah meneliti penyakit ginjal, dialisis dan transplantasi ginjal. Untuk itulah Rostock terkenal dan menarik bagi mahasiswa, salah satunya saya.“

Di sini, sejak kuliah Steffen Mitzner sudah melihat bagaimana dokter, insinyur, pegawai klinik dan laboratorium bekerjasama di bidang penelitian. Ia bercerita, terutama perawatan penyakit ginjal sudah terkenal baik di sini, karena di sini ada program penelitian dan aktivitas klinis. Ini jadi panutan dari segi kualitas dan kualitas bagi seluruh kawasan bekas Jerman Timur, katanya.

Penyatuan Jerman dan perubahan akibatnya

Ketika tembok pemisah Jerman runtuh, Steffen Mitzner masih mahasiswa. Di klinik, menurutnya, tidak banyak perubahan setelah penyatuan Jerman. Tapi di luar klinik perubahan nyata.

Dialysegerät
Alat dialisis untuk membersihkan darah pasien.Foto: picture-alliance/dpa

Mitzner menunjukkan sebuah gedung, yang dikenal baik di Rostock, yaitu dari masa penyatuan Jerman. Dulu gedung itu kantor pusat badan keamanan negara di Rostock. Ini dulu jadi lokasi demonstrasi Senin, seperti halnya di kota Leipzig. Orang berjalan dalam lingkaran di sepanjang jalan August Bebel.

Mahasiswa diawasi negara

Steffen Mitzner dan rekan-rekannya ikut berdemonstrasi. Badan keamanan negara ketika itu membuat film dan foto. Dulu itu tidak diketahui mahasiswa, tetapi mereka sudah curiga. Tetapi tembok kemudian runtuh, dan itu jadi keberuntungan bagi Steffen Mitzner.

Dengan penyatuan Jerman, semua keluarga kembali disatukan. Dan Mitzner mendapat masukan penting yang menyebabkannya memutuskan untuk meneruskan penelitian di bidang transplantasi ginjal. Karena perjalanan pertamanya ke Barat adalah ke sebuah konferensi medis.

Menurut Mitzner, konferensi itu ibaratnya menentukan nasib, dan membuka mata bagi kelompok peneliti di Rostock. Karena ketika itupun ia dan rekan-rekannya sudah sangat ingin tahu lebih banyak, misalnya tentang penelitian organ tubuh. Namun saat itu solusi yang mereka temukan belum bisa dipraktikkan. Setelah konferensi, dalam perjalanan pulang, di mobil, di kereta api, ide-ide pertama sudah terbentuk, bagaimana solusi bisa diperbaiki.

Paling banyak digunakan di dunia

Hati palsu yang kemudian dikembangkan para peneliti dari Rostock untuk membersihkan darah sekarang jadi sistem yang paling banyak digunakan di seluruh dunia, bagi pasien yang hatinya tidak berfungsi lagi. Sekarang para peneliti mengembangkan sistem baru untuk membersihkan darah. Ini nantinya akan membantu pasien yang darahnya tercemar.

Sejumlah uji coba pertama pada pasien berhasil baik. Tanpa penyatuan Jerman, kata Steffen Mitzner, penelitiannya tidak akan semaju ini. Perubahan ketika itu, baginya menjadi peluang baru.