1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Cina Temukan Material Tahan Suhu Permukaan Matahari

12 Desember 2016

Para ilmuwan Cina temukan material baru yang disebut tahan suhu dalam reaktor Termonuklir yang setara permukaan matahari. Material ini membuka kemungkinan baru bagi reaktor ujicoba fusi termonuklir.

https://p.dw.com/p/2U8cg
Planeten Sonnensystem Sonnenwind
Foto: AP

Para ilmuwan Institut Fisika Barat Daya Cina di Provinsi Sichuan menemukan material baru yang diklaim tahan panas setinggi 4,7 megawatt per meter persegi. Panas setinggi itu setara dengan energi yang mampu melumerkan satu kilogram baja dalam waktu hanya sedetik.

Suhu setinggi itu biasanya hanya ditemukan di permukaan bintang, termasuk Matahari yang tergolong bintang berukuran sedang. Temuan material baru ini memberikan visi baru bagi penggunaan reaktor fusi termonuklir dimana di dalam reaktor tercipta suhu hingga jutaan derajat Celsius.

Cina Temukan Material Baru Reaktor Fusi Termonuklir

"Materi baru bisa menyerap energi tinggi. Fungsi utamanya untuk melindungi komponen dan fasilitas di luar lapis pertama reaktor", ujar Duan Xuru wakil pimpinan Institut Fisika Barat Daya Cina, Badan Nasional Nuklir Cina.

PLTN sumber energi hijau

Sebuah konsorsium internasional, sejak tahun 2006 menyepakari kolaborasi untuk mengembangkan reaktor fusi termonuklir pertama di dunia. Programnya memiliki sasaran untuk mengakji kemungkinan pembuatan pembangkit listrik tenaga nuklir, berbasis prinsip yang sama dengan pembangkitan energi di inti bintang.

08.02.2009 DW-TV Projekt Zukunft Iter 02
Ilustrasi reaktor Termonuklir - ITER di PerancisFoto: DW-TV

Dalam proyek yang diberi nama International Thermonuclear Experimental Reactor-ITER itu, Cina, Rusia, Uni Eropa, India, Jepang dan Amerika Serikat hendak mencari sumber energi nuklir yang memiliki efisiensi tinggi dan bebas radiasi serta emisi karbon. Fusi Termonuklir memenuhi semua kriteria yang dipersyaratkan dan jauh mengungguli pembangkitan energi konvensional.

Direktur reaktor fusi dan kajian material di Institut Fisika Barat Daya Cina, Chen Jinming mengklaim; "Komponen yang dikembangkan secara mandiri di Cina itu, adalah yang pertama di dunia yang lulus test energi sangat tinggi".  walau begitu, sejumlah ujicoba lainnya harus dilakukan, untuk kelaikan terapannya.

Dalam kolaborasi ITER yang disepakati 10 tahun silam itu, target ambisius yang dikejar adalah penggunaan sumber energi yang efektif dan hijau secara luas dalam tempo 50 tahun ke depan.

as/yf(rtr)