Inilah Bisnis Hitam Paling Menguntungkan di Dunia
Selama 2016 jaringan kriminal internasional meraup keuntungan sebesar 870 miliar Dollar AS atau sekitar 11.500 triliun Rupiah dari berbagai bisnis gelap di seluruh dunia. Inilah daftarnya menurut OECD.
1. Pemalsuan
Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) mencatat keuntungan dari industri plagiasi di seluruh dunia tahun 2016 mencapai 460 miliar Dollar AS, hampir dua kali lipat APBN tahunan Indonesia. Lebih dari 62% produk palsu berasal dari Cina dan merek AS adalah yang paling sering dibajak, terutama Nike dan Apple.
2. Narkoba
Perdagangan narkotika dan obat-obatan terlarang menduduki peringkat dua dalam daftar bisnis hitam paling menguntungkan dengan omset senilai 320 miliar Dollar AS pada 2016 silam. Menurut laporan badan PBB untuk narkoba dan tindak kriminal (UNODC) Afghanistan, Kolombia dan Meksiko adalah negara yang paling banyak memproduksi narkoba.
3. Perdagangan Manusia
Penyelundupan pengungsi, prostitusi, penjualan organ tubuh atau praktik kerja paksa mendatangkan hingga 150 miliar Dollar AS atau hampir mencapai 2.000 triliun Rupiah tahun 2016 lalu. Bangladesh, Brazil, Haiti dan Pakistan adalah negara yang mencatat angka kejahatan perdagangan manusia tertinggi di dunia.
4. Rokok Selundupan
Tingginya harga cukai rokok di banyak negara mendorong penduduk beralih ke barang selundupan. Tahun 2016 lalu nilai perdagangan rokok ilegal di seluruh dunia mencapai 40 miliar Dollar AS atau lebih dari 500 triliun Rupiah. Angka tersebut juga berarti nilai pajak yang luput dari kas pemerintah.
5. Perdagangan Hewan Langka
Bisnis satwa adalah industri besar yang melibatkan jejaring kriminal internasional. Tidak heran jika OECD menempatkan perdagangan hewan langka di urutan ke lima daftar bisnis gelap paling menguntungkan. Nilai transaksinya tahun 2016 lalu berkisar antara 8 hhingga 20 miliar US Dollar. Gading gajah dan satwa langka seperti Orangutan atau Harimau termasuk yang paling diincar pemburu.
6. Emas Ilegal
Ketika penambangan emas ilegal di Asia cendrung merusak lingkungan, di Afrika bisnis gelap tersebut digunakan oleh kelompok bersenjata sebagai sumber uang demi mengobar perang. Nilai perdagangan emas ilegal menurut OECD mencapai 2,3 miliar Dollar AS tahun 2016.
7. Intan Berdarah
Sejak ketatnya regulasi perdagangan intan, tambang intan ilegal yang dulu menjamur di Afrika dan membiayai perang dan pembantaian di Sierra Leone, Kongo atau Angola, kini jauh berkurang. Tahun lalu nilai perdagangan intan ditaksir hanya mencapai 900 juta Dollar AS. Namun begitu intan hingga kini masih menebar perang dan nestapa di negara-negara Afrika tengah. (rzn/hp - sumber: OECD, UNODC)