1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Inggris Tutup Kedubes Iran di London

30 November 2011

Pemerintah Inggris menutup kedutaan Besar Iran di London, dan memaksa keluar semua stafnya hari Kamis. Hubungan kedua negara berada di titik terendah, menyusul serangan terhadap kedutaan Inggris di Teheran.

https://p.dw.com/p/13KEs
British Foreign Minister William Hague speaks at an Australian-British Chamber of Commerce lunch in Sydney, Wednesday, Jan. 19, 2011. Hague is visiting Australia for the Australia-United Kingdom Ministerial Consultations. (AP Photo/Rick Rycroft)
Hubungan Inggris-Iran ada di titik terendah, kata Menlu HagueFoto: AP

Menlu Inggris William Hague memerintahkan penutupan secepatnya kedutaan Iran di London. Semua staf diplomat Iran harus meninggalkan Inggris dalam waktu 48 jam, kata Hague di depan parlemen, Rabu (30/11).

Hague juga mengatakan, Kedutaan Besar Inggris di Teheran sudah ditutup dan semua staf sudah meninggalkan Iran. Keputusan diambil menyusul serangan sehari sebelumnya oleh sekelompok orang yang menjarah kedutaan dan membakar bendera Inggris.

Hague menuduh, serangan terhadap kedutaan Inggris di Teheran tidak mungkin terjadi tanpa ijin dari pihak berwenang di Iran.

"Di tempat dimana pemimpin oposisi menjadi tahanan rumah, dimana lebih dari 500 orang dieksekusi tahun ini, dan dimana aksi protes sejati dibantai dengan kejam, gagasan bahwa otoritas Iran tidak dapat melindungi kedutaan besar kita atau bahwa serangan ini bisa terjadi tanpa ijin rejim dalam kadar tertentu adalah absurd", kata Hague.

Hubungan antara Inggris dan Iran berada di titik terendah, kata Hague, tetapi Inggris tidak memutuskan sepenuhnya hubungan dengan Iran.

Titel: Britische Botschaft Bildbeschreibung: Britische Botschaft in Teheran ist am 29.11.2011 angegriffen wordem Stichwörter, Iran, Politik, Botschaft, England, Großbritannien Quelle: FARS Lizenz: Frei
Para pemrotes membakar Union JackFoto: FARS

Para menlu Uni Eropa melangsungkan pertemuan hari Rabu, antara lain membahas tema Iran. Inggris diyakini mendorong aksi terkoordinir yang dapat mencakup sanksi minyak bumi. Jerman, Perancis dan Belanda memanggil pulang duta besarnya masing-masing dari Iran untuk konsultasi.

Sementara Norwegia menutup kedutaannya di Teheran dan Italia memanggil Duta Besar Iran untuk memberi jaminan keamanan terhadap misi diplomatik Italia di Teheran.

Iran menyesalkan

Dewan Keamanan PBB, AS, Uni Eropa bahkan sekutu Iran, Rusia, mengutuk serangan terhadap kedutaan Inggris sebagai hal yang tak dapat diterima. Namun ketua komisi luar negeri di parlemen Iran Aladdin Brujerdi mengatakan, Inggris bertanggungjawab atas semua reaksi akibat tindakannya. Ia memperingatkan negara Eropa lainnya untuk tidak mengikuti kebijakan Inggris dan AS.

Sebelumnya Kementrian Luar Negeri Iran menyatakan penyesalan atas insiden tersebut. Seorang pejabat kepolisi dikutip televisi pemerintah saat mengatakan bahwa sejumlah pemrotes sudah ditangkap. Namun Ketua Parlemen Ali Larijani, mantan ketua juru runding nuklir Iran, membela para pemrotes yang ia sebut marah terhadap pemerintah Inggris.

Ratusan pemrotes menyerbu kedutaan Inggris di Teheran hari Selasa. Mereka merobek bendera Inggris, memecahkan kaca jendela, mengotori kantor kedutaan, membakar dokumen dan sempat menghalangi gerak enam diplomat Inggris. Polisi Iran yang awalnya tidak berbuat banyak, akhirnya memaksa pemrotes untuk pergi setelah menembakkan gas air mata dan bentrok dengan mereka.

Pekan lalu, Inggris, Kanada dan AS mengumumkan sanksi baru terhadap Iran, termasuk tindakan membatasi aktivitas Bank Sentral Iran. Sanksi dijatuhkan menyusul dikeluarkannya laporan PBB yang menguatkan kekuatiran tentang program nuklir Iran.

Renata Permadi/ afp,dpa,rtr

Editor: Marjory Linardy