1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Inggris Akhirnya Memiliki Pemerintahan Baru

12 Mei 2010

Inggris memiliki perdana menteri baru. David Cameron, pimpinan partai Konservatif, akhir yang menduduki jabatan tersebut. Setelah 13 tahun, 'the Tories' kembali berkuasa.

https://p.dw.com/p/NM7H
Perdana menteri baru Inggris David Cameron dan istrinya Samantha di Downing Street 10.Foto: AP

Perundingan berbagai pihak selama lima hari yang disamakan dengan permainan poker pembentukan koalisi, akhirnya mencapai keputusan yang diambil dengan cukup cepat. Selasa (11/5) sore waktu setempat, usaha terakhir partai Buruh gagal untuk membentuk koalisi dengan partai Liberal Demokrat dan mempertahankan kekuasaan. Gordon Brown menyerah dan membuka jalan bagi penerusnya. Dalam kurun waktu 30 menit, Ratu Inggris menerima pengunduran diri Brown dan penggantinya mendapat mandat resmi untuk membentuk kabinet.

Pimpinan partai Konservatif, David Cameron, menjadi perdana menteri Inggris yang ke 14. Dua minggu mendatang ia sudah akan berbicara di hadapan parlemen.Terkait dengan itu, pengambilan suara pertama di parlemen baru. Tetapi ini pun sepertinya akan diatasi Cameron tanpa masalah. Selasa malam (11/5) dalam pidato pertamanya setelah menjadi perdana menteri, ia mengatakan : Inggris berhadapan dengan tantangan besar karena defisit anggaran rumah tangga dan masalah sosial. "Karena itu saya ingin membentuk koalisi yang sesungguhnya antara partai konservatif dan liberal. Nick Clegg dan saya sebagai pimpinan kedua partai ingin mengatasi perbedaan politik partai dan bekerja sama untuk kepentingan nasional."

Pernyataan ini menegaskan, bahwa pihak liberal berhasil dibujuk oleh konservatif dengan iming-iming pembagian kekuasaan. Walau pun sebenarnya ideologi politik keduanya sangat berbeda. Di Inggris, mitra koalisi dengan jumlah suara yang lebih sedikit tidak berhak memperoleh posisi dengan kekuasaan besar di pemerintahan. Kementrian keuangan misalnya akan menjadi milik George Osborne, teman politik David Cameron. Kementrian luar negeri akan diserahkan pada William Hague, anggota partai sayap kanan yang anti Eropa. Ini dianggap tidak akan memiliki dampak yang positif bagi perundingan selanjutnya di Uni Eropa. Nick Clegg sendiri dikabarkan akan menjadi wakil perdana menteri. Jabatan tanpa kekuasaan dan tugas yang jelas. Padahal, sang perdana menteri baru David Cameron sadar akan beratnya tugas pemerintahan Inggris kali ini. "...Kami harus menghadapi tantangan besar, mengatasi masalah yang ada, mengambil keputusan-keputusan sulit dengan bantuan warga Inggris, sehingga bersama kita akan mewujudkan kondisi yang lebih baik di masa yang akan datang."

Dari jajaran pimpinan Partai Buruh, tidak ada pernyataan kepada media setelah Gordon Brown menyatakan pengunduran dirinya sebagai ketua partai. Mereka sudah sibuk dengan pencarian pengganti Brown. Mundurnya Brown menandakan berakhirnya era kekuasaan partai Buruh selama 13 tahun. Dalam pidato terakhirnya, Brown mengenang kembali visi yang ia miliki bagi partai dan negaranya. "Saya mencintai jabatan ini. Tidak karena gengsi dan upacara-upacara resmi. Itu sama sekali tidak saya sukai. Melainkan karena kemungkinan untuk menjadikan negara ini lebih toleran, demokratis, hijau, sejahtera dan adil."

Seberapa jauh Brown dan partai Buruh berhasil mewujudkannya, baru akan dinilai dalam beberapa hari atau minggu mendatang. Kini, yang berlaku bagi partai ini adalah apa yang dikatakan anggota parlemen dari partai Buruh Dianne Abbot : "Kita akan lihat bagaimana koalisi ini akan berfungsi."

Barbara Wesel / Vidi Legowo-Zipperer

Editor : Asril Ridwan