1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Ekonomi

Industri Dirgantara Indonesia Tampil di Jerman

13 April 2019

Anda tahu dadali? itu adalah produk dirgantara terbaru dari Indonesia. Prototipe kendaraan masa depan produksi nusantara itu menjadi salah satu kreasi industri Indonesia yang dipamerkan di Aero Expo 2019 di Jerman.

https://p.dw.com/p/3Ghbz
Luftfahrtmesse Aero Friedrichshafen 2019
Foto: picture-alliance/dpa/F. Kästle

Untuk pertama kalinya Indonesia berpartisipasi pada Pameran Industri Dirgantara, Aero Expo 2019 di Friedrichshafen, Jerman. Lima perusahaan nasional, yaitu PT Aering, PT Cakra Vimana Diinamyck, PT Chroma International, PT Enggal Makmur Abadhi, dan PT Merpati Maintenance Facility (MMF), ikut serta pada pameran yang berlangsung tanggal 10-13 April 2019 tersebut. 

"Industri dirgantara perlu kita tampilkan di Hannover Messe 2020. Untuk langkah awal kita bisa undang beberapa pelaku industri dirgantara nasional untuk ikut Aero Expo," ungkap Dubes RI untuk Jerman, Arif Havas Oegroseno.

Pada tanggal 2 April lalu, Indonesia resmi ditunjuk sebagai sebagai negara mitra menggantikan Swedia dalam pameran industri terbesar di Jerman, Hannover Messe 2020. Ada lima sektor yang menjadi fokus pada pameran tersebut selain dirgantara yakni industri makanan dan minuman, tekstil, otomotif, elektronika, dan kimia atau farmasi.

Baca juga: Indonesia Membidik Pasar Kereta Api Global di Jerman

Aero Expo 2019 Indonesien
Dadali atau multi purpose aerial vehicle drone, prototipe kendaraan masa depan produksi IndonesiaFoto: KBRI

Pada pameran Aero Expo 2019, ada lima perusahaan Indonesia yang menampilkan produk dan jasa dirgantara nasional. Produk yang paling menarik perhatian pengunjung adalah Dadali (Multi Purpose Aerial Vehicle Drone) yang merupakan prototipe kendaraan masa depan produksi Indonesia memikat perhatian banyak pengunjung. 

"Kami sangat mengapresiasi inisiatif KBRI Berlin mengajak kami untuk ikut pameran ini. Ini pertama kali bagi kami ikut pameran dirgantara di Jerman. Dari sini kami bisa mengenalkan bahwa Indonesia memiliki ekosistem penerbangan yang sudah berkembang, dan kami juga bisa memperluas jejaring ke Eropa,” ungkap Direktur Utama MMF sekaligus Ketua Umum IAMSA, Rowin H. Mangkusubroto. 

Kelima perusahaan nasional yang mengikuti AERO EXPO Friedrichshafen 2019, tergabung dalam beberapa asosisasi, antara lain Indonesia Aircraft Maintenance Services Association (IAMSA), Indonesia Aeronautical Engineering Center (IAEC), Indonesia Aircraft Component Manufacturer Association (INACOM). Asosiasi-asosiasi ini membentuk ekosistem industri dirgantara tanah air.

Aero Expo 2019 Indonesien
Dubes RI untuk Jerman dan lima perusahaan nasional pamerkan produk dirgantara di Aero Expo 2019Foto: KBRI

Melalui keikutsertaan Indonesia di pameran ini, maka jejaring UMKM industri dirgantara Indonesia dapat menjalin kerja sama secara langsung dengan pelaku industri di Eropa. Salah satu peluang yang disasar pada saat pameran ini adalah bidang MRO training maupun drones yang cukup potensial bagi pasar Jerman maupun Eropa.

Aero Expo di Friedrichshafen adalah pameran industri dirgantara yang paling besar. Setiap tahunnya pameran ini menarik perhatian 35.000 pengunjung yang berasal dari 60 negara. Sekitar 700 peserta pameran yang berasal dari 40 negara hadir dalam pameran 2019 ini. 

Baca juga: Produk Mebel Indonesia Digemari di Pasar Eropa

 (ts/ap)