1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Indonesia-Malaysia Sepakat Percepat Perundingan Perbatasan

7 September 2010

Selain mempercepat negosiasi sengketa perbatasan maritim yang mengganggu hubungan bilateral, Indonesia dan Malaysia akan mengubah prosedur operasional dan peraturan bersama

https://p.dw.com/p/P5u1
Petugas keamanan Malaysia sedang melakukan patroli di Selat MalakaFoto: AP

Menteri luar negeri Indonesia, Marty Natalegawa mengadakan pertemuan selama lebih dari satu jam dengan mitra kerjanya Anifah Aman di Kota Kinabalu. Pertemuan itu ditindaklanjuti dengan negosiasi yang dilakukan oleh kedua tim delegasi. Digambarkan oleh kedua pihak, perundingan tersebut bermanfaat dan berlangsung konstruktif. Kedua negara sepakat untuk segera mengadakan negosiasi perbatasan di lima wilayah kunci: Selat Malaka dan zona ekonomi selatan ekslusif, Selat Singapura, Laut Sulawesi dan Laut Cina Selatan. Malaysia juga berjanji untuk memperbaiki standar prosedur operasi untuk menghindari terulangnya insiden yang memicu protes di Jakarta.

Sebelumnya hubungan kedua negara tetangga menegang, ketika tujuh nelayan Malaysia ditahan di perairan yang dipersengketakan kedua negara pada bulan lalu. Petugas Dinas Kelautan dan Perikanan Indonesia memergoki dan menuding mereka melewati batas territorial. Petugas DKP lalu pindah ke kapal nelayan untuk menggiring mereka ke dermaga Tanjung Pinang untuk diperiksa. Ketika sedang bernegosiasi di atas kapal yang melaju selama 45 menit, tiba-tiba datang polisi air Diraja Malaysia mencegat. Mereka meminta agar petugas DKP melepas ke tujuh nelayan itu. Tapi petugas DKP tidak mau melepas dan tetap membawa tujuh nelayan tersebut untuk diperiksa. Tiga petugas DKP yang membawa 7 nelayan Malaysia segera merapat ke kawasan Indonesia, sedangkan tiga petugas lainnya digiring polisi Malaysia karena posisi mereka berada di kapal nelayan Malaysia.

Dalam konferensi pers bersama di Kota Kinabalu, Menteri Luar Negari Malaysia Anifah Aman menjamin bahwa tak ada lagi petugas kelautan Indonesia yang ditangkap. Diungkapkannya, "Ini bukan masalah biasa. Kita memang negara bertetangga, tetapi kita harus saling menghormati. Penting artinya untuk melangkah maju dan kita telah membangun konsesi."

Di lain pihak, Indonesia juga menjamin bahwa insiden di Kedutaan Besar Malaysia tak akan terjadi lagi, di mana para demonstran yang tergabung dalam aksi unjuk rasa anti Malaysia membakari bendera Malaysia. Menteri Luar Negeri Indonesia Marty Natalegawa mengungkapkan, "Pemerintah Indonesia, khususnya kepolisian, akan mengambil tindakan sebisa mungkin lewat peraturan, untuk menegakkan hukum yang menjamin agar tak terulang lagi insiden serupa. Dan inilah yang dapat saya janjikan dalam kerangka otoritas Indonesia dalam memecahkan masalah.“

Perundingan seputar garis demarkasi akan dibahas dalam pertemuan teknis yang akan digelar sebelum akhir tahun 2010 ini. Direncanakan akan diadakan sekitar 15 kali pertemuan hingga mencapai kesepakatan akhir. Kedua pihak berharap agar pengaturan yang baru nanti akan dapat meminimalisasi konflik yang mengganjal hubungan bilateral kedua negara.

Ayu Purwaningsih/cna

Editor: Ziphora Robina