1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

India dan Pakistan Sepakat Tanggulangi Terorisme

Christoph Heinzle16 November 2006

Pada akhir pembicaraan dua hari di New Delhi baik pihak India maupun Pakistan tampak lega. Perundingan perdamaian antar kedua negara kembali dimulai.

https://p.dw.com/p/CIxe
Riaz Mohammad Khan bersama Shiv Shankar Menon
Riaz Mohammad Khan bersama Shiv Shankar MenonFoto: AP

Tercapainya kesepakatan itu tidak mengherankan. Sebelumnya Presiden Pakistan Pervez Musharraf dan Perdana Menteri India Manmohan Singh sudah menugaskan sejumlah diplomat untuk bersama-sama merumuskan langkah-langkah untuk memerangi terorisme.

Jadi, direktur jenderal urusan luar negeri dari India dan Pakistan sudah membentuk tim beranggotakan enam orang, yang dipimpin diplomat tingkat tinggi dari Departemen Luar Negeri kedua negara. Dalam tim itu akan diadakan tukar-menukar informasi tentang kelompok teror dan serangannya.

Menteri Luar Negeri India Shiv Shankar Menon mengatakan: "Terorisme ada, baik di Pakistan maupun India. Sebagai negara yang berdaulat kita harus bisa mengatasinya sendiri. Tetapi kerjasama dengan Pakistan terutama ditujukan untuk menangani teroris di kedua negara yang saling berhubungan. Karena kita sekarang sudah mempunyai sejumlah informasi, mudah-mudahan tim anti-teror ini dapat segera mengambil tindakan."

Informasi yang diperoleh India adalah tentang hubungan ekstrimis India dengan Pakistan dan serangan, yang diduga dilakukan warga ekstrimis Islam. Tetapi menyangkut serangan di Bombay Juli lalu, belum ada informasi lengkap, karena penyelidikannya masih berjalan. Demikian dikatakan Menon.

Setelah serangan di Bombay, India menghentikan perundingan perdamaian. Pemerintah di New Delhi menuduh kelompok ekstrimis Pakistan dan dinas rahasia negara itu bertanggungjawab atas serangan, yang menyebabkan 186 orang tewas. Pakistan menampik tuduhan dan menuntut buktinya. Direktur Jenderal Bidang Luar Negeri Pakistan, Riaz Mohammad Khan, menolak tuduhan yang sifatnya memukul rata.

Dalam perundingan kali ini di New Delhi, tema-tema lain yang menyebabkan konflik juga dibicarakan. Dibanding dengan di waktu-waktu lalu sejak dialog dimulai tiga tahun lalu, masalah masa depan Kashmir, yang terbagi antar kedua negara, kali ini dirundingkan lebih intensif. Khan mengatakan, proses perdamaian Kashmir penting bagi kedua negara.

Di bulan-bulan mendatang, para pakar akan mendiskusikan sejumlah masalah secara mendetail. Februari mendatang kedua direktur jenderal urusan luar negeri akan bertemu di ibukota Pakistan, Islamabad. Menteri Luar Negeri India Shiv Shankar Menon memperingatkan, walaupun ada kemajuan, tercapainya terobosan dalam perundingan perdamaian masih jauh. Menurut Menon, India menginginkan hubungan bertetangga yang baik dengan Pakistan. Dan untuk itu masih banyak yang harus dikerjakan.(ml)