1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

India dan Pakistan Dua Negara Nuklir

18 Oktober 2006

Keberhasilan India menjadi negara nuklir, setelah melakukan serangkaian tes atom di tahun 1998, membuat dunia internasional terkejut.

https://p.dw.com/p/CPBN
Lokasi tes senjata atom India di Gurun Thar pada tahun 1998
Lokasi tes senjata atom India di Gurun Thar pada tahun 1998Foto: AP

Saat Perdana Menteri Vajpayee mengumumkan tiga uji coba atom, ia bermaksud mendemonstrasikan kekuatan negaranya. India terutama hendak pamer di depan Cina, yang kekuatan militernya membuat India mengembangkan program atomnya. Namun, yang lebih merasa tertekan justru adalah Pakistan. Tidak lama setelah India, Pakistan menyusul melakukan uji coba, sekaligus menjadi negara Islam pertama yang memiliki senjata nuklir.

Waktu itu India dan Pakistan dikenai sejumlah sanksi dan oleh dunia internasional semakin dikucilkan. Namun, kini situasinya sudah berubah. Pakistan kembali naik daun dengan dukungannya bagi Amerika Serikat dalam perang melawan teror. Sementara India mendapat perhatian khusus, karena perekonomiannya tumbuh pesat. Maret lalu Presiden Amerika Serikat bahkan memberikan lampu hijau bagi India untuk menanda-tangani pakta kerja sama nuklir Amerika Serikat dan India. Dengan demikian, India memperoleh akses ke teknologi nuklir Barat.

Setelahnya, Amerika Serikat mencabut semua sanksi, padahal India masih saja tidak bersedia menandatangani non-proliferasi. Perdana Menteri India Manmohan Singh bertepuk dada dan mengatakan, bahwa kesepakatan ini mengukuhkan posisi India di dunia nuklir. Dengan demikian eksistensi program senjata nuklir India diakui.

Tapi ada kekhawatiran, pakta kerja sama nuklir AS dengan India ini dapat membuka peluang bagi negara lainnya, seperti Korea Utara atau Iran, untuk dapat berlaku semena-mena menentang kepentingan masyarakat internasional. Tetapi India lain, demikian tanggapan New Delhi. India adalah negara demokrasi dan tidak menyebarkan teknologi atom.

Sedangkan posisi Pakistan jauh lebuh buruk. Pimpinan program atom Pakistan, Abdul Qadir Khan, tahun 2004 mengaku, bahwa Pakistan mengekspor teknik atomnya termasuk ke Korea Utara. Sejak itu, dunia internasional bertanya-tanya, seberapa jauh pemerintah di Islamabad mengetahuinya. Menteri Luar Negeri Kasuri mengatakan, semuanya di luar pengetahuannya. Bukan Pakistan, tapi Khan yang menyelundupkan teknik atom keluar.

Presiden Pakistan Pervez Musharaf berada di posisi yang penuh risiko. Ia dikecam kelompok garis keras militer, kelompok oposisi dan ia hampir menjadi korban jiwa serangan Al-Qaida.