1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

IMF Peringatkan Asia Akan Dampak Krisis Eropa

9 Juni 2010

Kunci bagi pembuat kebijakan Asia adalah mengawasi perguliran ekonomi di tingkat global. Kemudian bersiap untuk bertindak cepat bila terjadi perkembangan negatif. Begitu wakil direktur IMF, Naoyuki Shinohara

https://p.dw.com/p/NmNJ
Foto: picture-alliance/ dpa-infografik

Krisis keuangan yang dihadapi sejumlah negara di zona Euro menyebabkan nilai mata uang Euro menukik. Pekan ini Euro sempat jatuh di bawah 1.19 dolar di pasar Asia, posisinya yang terendah sejak empat tahun sebelum merayap kembali ke posisi awal. Nilai Euro bahkan juga jatuh terhadap Yen Jepang, menembus batas terendah sejak delapan tahun.

Guncangan ekonomi yang berlangsung di Eropa, mendorong wakil direktur Dana Moneter Internasional, IMF, Naoyuki Shinohara menyampaikan peringatan kepada negara-negara Asia.

Di hadapan sebuah forum di Singapura hari Rabu (09/06) ia ingatkan bahwa Asia berpotensi terimbas oleh krisis utang di Eropa. Disebutkannya, perkembangan negatif di Eropa bisa mengguncang perdagangan global dan hal ini bisa berdampak besar bagi sejumlah negara Asia yang ekonominya masih sangat tergantung pada permintaan pasar dari luar kawasan. Juga di sektor keuangan bisa timbul masalah untuk mendapatkan kredit, khususnya di mana perbankan mengutamakan pendanaan borongan. Apalagi krisis ini meningkatkan potensi pergerakan arus dana yang tiba-tiba dan tidak terkendali arahnya. Begitu ungkap Shinohara. Menurut dia, prospek perkembangan ekonomi Asia yang cerah dan suku bunga rendah di beberapa negara bakal menarik modal investasi yang lebih besar.

Di pihak lain, hal ini bisa menyebabkan gelembung apabila pemerintah masing-masing negara tidak menindak lanjuti kebijakan yang tepat. Kepada hadirin acara Otoritas Moneter Singapura itu, ia katakan, kunci bagi para pembuat kebijakan Asia adalah untuk selalu mengawasi perguliran ekonomi yang lebih besar di tingkat global. Kemudian bersiap untuk bertindak cepat bila terjadi perkembangan.

Shinohara juga memuji Asia yang berhasil menghindari krisis keuangan global yang terakhir dan bahkan menunjukan kemampuan ekonominya untuk berkembang lebih jauh. Di samping pertumbuhan ekonomi Singapura yang diprediksi akan meningkat sekitar 10% pada 2010, negara-negara ASEAN 5 juga menunjukkan ketahanan dan ekonominya diperkirakan akan melaju positif dengan pertumbuhan 5,5% pada tahun 2010 dan 2011.

Menurut Shinohara, keberhasilan Asia ini berpijak pada reformasi keuangan luas yang dilakukan oleh negara-negara Asia setelah krisis ekonomi tahun 1990. Termasuk menjalankan kebijakan-kebijakan tradisional seperti memperhatikan kecukupan jumlah modal, membatasi pendanaan jangka pendek, menjamin pertanggungjawaban utang dengan benar dan menjalankan manajemen resiko yang logis.

Wakil Direktur Dana Moneter Internasional, IMF, Naoyuki Shinohara mengatakan bahwa menguatnya pengaruh ekonomi Asia juga akan berperan penting pada ekonomi global. Terkait kondisi ekonomi di kawasan negara-negara pengguna Euro, Shinohara menyampaikan bahwa imbas yang mungkin dialami bila teratasi dengan posisi fiskal negara-negara Asia yang cukup kuat, sehingga membuka peluang untuk merespons krisis di Eropa secara fleksibel.

Edith Koesoemawiria/IMF/rtr/dpa/afp
Editor: Hendra Pasuhuk