1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Ilmuwan Temukan "Sakelar" Memori

10 Juli 2013

Peneliti dari Universitas Heidelberg mengatakan telah mengidentifikasi sel yang berfungsi sebagai "sakelar" memori jangka panjang. Penemuan ini diharapkan bisa membantu terapi masalah fungsi otak.

https://p.dw.com/p/194t6
Neuronale Zellen © psdesign1 #31226667
Neuronale ZellenFoto: Fotolia/psdesign1

Menurut para ilmuwan Universitas Heidelberg, pengayaan mineral kalsium pada inti sel neuron mengatur sistem penyimpanan memori otak untuk jangka panjang. Para ahli saraf berharap, penemuan perspektif baru ini bisa membantu terapi penanganan perubahan fungsi otak akibat usia tua atau karena penyakit.

Produksi Protein Ingatan

Ada kemungkinan, sel "sakelar" pada manula tidak lagi berfungsi secara sempurna. Demikian penjelasan para ilmuwan. Mereka menambahkan, ini bisa jadi penjelasan berkurangnya kemampuan ingatan yang sering terjadi di usia tua. "Sakelar" kalsium ditemukan saat meneliti organisme model lalat (drosophila melanogaster).

Para ilmuwan tengah menelusuri sinyal apa di otak yang bertanggung jawab bagi sistem penyimpanan memori jangka panjang. Mereka menandai pusat pembelajaran otak serangga tersebut, agar zat kalsium tampak dan meneliti perubahan dalam proses pembelajaran. Hasil penelitian tersebut menunjukkan, adanya pengayaan kalsium saat proses pembelajaran. Sinyal ini diidentifikasi para peneliti sebagai penyebab program genetik yang mengendalikan produksi "protein ingatan".

Bahaya Kalsium

Kalsium adalah mineral yang penting bagi manusia. Metabolisme tubuh, penghubung antar saraf, kerja jantung, dan pergerakan otot membutuhkan zat mineral tersebut. Otot, otak dan sistem syaraf hanya dapat berfungsi optimal dengan kalsium. Sehingga, jika manusia kekurangan kalsium bisa terjadi kejang otot, gangguan fungsi otak dan sistem saraf.

Namun, konsumsi kalsium berlebihan juga membahayakan kesehatan. Kalsium yang terlalu banyak membuat magnesium terdesak dari protein darah "albumin" sehingga tidak tersalurkan lewat darah dan tubuh akan kekurangan magnesium. Ini menyebabkan ginjal tidak dapat memproses kalsium dan dapat terjadi endapan batu ginjal. Selain itu peran vitamin D, zinc dan zat besi dalam pengolahan kalsium dapat terdesak oleh kalsium yang berlebihan.

vlz/hp (epd, rtr)