1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Sosial

Ibunda Jokowi, Sosok Pendukung dan Penyemangat

25 Maret 2020

Dalam sebuah pesan pada hari ibu, Presiden Jokowi menyampaikan terima kasih dan menggambarkan sosok ibunya sebagai orang yang selalu mendukung dan menyemangatinya agar tidak lekas menyerah.

https://p.dw.com/p/3a2cE
Presiden Jokowi
Foto: Press Bureau of the Presidential Secretariat

Ibunda Presiden Joko Widodo, Sudjiatmi Notomihardjo, baru saja meninggal dunia pada Rabu, 25 Maret 2020 setelah menderita sakit. Banyak kesan yang ditinggalkan oleh almarhumah, salah satunya diungkapkan oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

Ganjar yang kerap bertemu dengan ibu Jokowi mengatakan bahwa Ibu Noto, panggilan akrab ibunda Jokowi,  adalah orang yang ramah dan mudah bergaul. Tidak ada yang berubah darinya meski anaknya telah menjabat sebagai presiden. Ganjar pun bercerita bahwa ibunda presiden ini tetap luwes bergaul dengan masyarakat dan para tetangganya masih sering datang berkunjung.

"Merakyatnya beliau ini memberi contoh bagi kita, sosok ibu yang selalu rendah hati. Bisa memberi teladan, bukan hanya pada anaknya, tapi juga memberi teladan pada kita semua bahwa jabatan akan menjadi hal biasa saja dan tidak bisa mengubah relasi sosial yang telah ada," kata Ganjar.

Ibunda Presiden Jokowi meninggal pada usia 77 tahun, meninggalkan empat orang anak. "Tadi sore pada jam 16.45 WIB telah berpulang ke hadirat Allah Swt. ibunda kami, Ibu Sudjiatmi Notomihardjo. Yang kami tahu bahwa ibu ini sudah 4 tahun menderita sakit," kata Presiden di rumah duka, di Surakarta, Rabu (25/03).

Presiden meminta masyarakat Indonesia untuk mendoakan almarhumah agar dosa-dosanya diampuni. "Rencana pemakaman insyaallah besok jam 1 siang, di pemakaman di Mundu Selokaton, Gondangrejo, Karanganyar," ujar Jokowi.

Sosok pemberi semangat

Dalam sebuah video peringatan hari ibu pada 22 Desember 2018, Presiden Jokowi menyampaikan pesan kejutan kepada ibundanya. Di video itu, Jokowi menyampaikan terima kasih kepada ibunya yang tidak habis mendukung dan menyemangati dirinya.

“Saya ingat Ibu terus memberikan semangat kepada saya untuk tetap optimis, sekolah di mana saja. Ketika usaha saya bangkrut, juga Ibu menguatkan dengan senyum yang sangat ikhlas seakan mengatakan untuk terus, tetap berikhtiar,” ujar presiden. Ibu Jokowi terlihat mengambil tisu karena terharu oleh pesan yang disampaikan anaknya. “Ibu, saya tidak mampu membalas semua kebaikan dan perjuangan Ibu. Namun saya akan berusaha menjadi putra Ibu yang baik, putra Ibu yang terbaik.”

Sujiatmi Notomihardjo lahir di Surakarta tanggal 15 Februari 1943. Semasa hidupnya, ia bersama suaminya, almarhum Widjiatno Notomihardjo, berdagang kayu di Solo.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyampaikan bahwa keluarga Jokowi berharap agar masyarakat turut mendoakan dari rumah saja. “Agar tidak terjadi kerumunan, keluarga akan sangat bahagia dan menghormati jika warga masyarakat semua bisa mendoakan dari rumah,” ucap Ganjar.

ae/yf (kompas, idntimes, biro setpres)