1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

"Ibu Eropa" Merkel Kunjungi Cina

2 Februari 2012

Kanselir Jerman Angela Merkel Kamis (02/02) melakukan lawatan tiga hari ke negara tirai bambu Cina menjadi sorotan media cetak internasional.

https://p.dw.com/p/13vpW
Bundeskanzlerin Angela Merkel (CDU) und der chinesische Ministerpraesident Wen Jiabao kommen am Dienstag (28.06.11) im Bundeskanzleramt in Berlin zu einer Pressekonferenz. Beim Treffen hat die Bundeskanzlerin die Bedeutung der Wirtschaftsbeziehungen zu China betont. (zu dapd-Text) Foto: Berthold Stadler/dapd
Foto: dapd

Kunjungan Kanselir Jerman Angela Merkel di Cina menjadi komentar harian Belanda NRC Handelsblad

"Berbeda dengan kunjungan pertamanya tahun 2005, oleh pemimpin di Cina Merkel tidak hanya disambut sebagai kanselir sebagai negara yang dihargai tinggi, melainkan juga datang sebagai Ibu Eropa, pemimpin sebuah benua yang menampilkan pasar perdagangan terbesar bagi Cina. Ia berjasa untuk posisi Jerman yang semakin kuat dan perannya sebagai pemimpin dalam masa krisis Euro. Merkel berharap, ia dapat mengandalkan Cina dengan kekuatan ekonominya untuk dana program bantuan penyelamatan Euro. Dengan jaminan Jerman, ini tentu suatu opsi bagi Cina yang memiliki kepentingan tetap hidupnya zona pengguna Euro. Dan jika Cina memiliki suara lebih besar di Dana Moneter Internasional IMF (dengan mengorbankan kelompok Benelux) maka andil Cina untuk dana Euro pada IMF mungkin dapat dirundingkan.“

Kunjungan Merkel di Cina juga menjadi sorotan harian Swiss Neue Zürcher Zeitung

„Kanselir Jerman Merkel mengunjungi Cina dan jika percaya pada pengumumannya menjelang lawatan tiga hari tersebut, ia tidak hanya membahas masalah ekonomi, perdagangan dan budaya melainkan juga hak asasi manusia. Ini membuat banyak yang menghela nafas, bahkan kemungkinan besar sejumlah anggota dalam delegasi ekonominya. Dan Merkel bertindak serius, orang tahu itu. Sejak bertahun-tahun ia berbicara lugas secara sopan. Ini membedakan dia dari banyak pendahulunya, terutama dari politisi sosial demokrat seperti Helmut Schmidt dan Gerhard Schröder. Tentu saja peringatan dari barat secara ritual kurang bermanfaat. Tapi kata-kata sinis tidak menghasilkan apapun. Cara-cara Merkel yang halus, paling tidak ada hasilnya.”

Sementara harian Jerman Neue Osnabrücker Zeitung menulis

"Cina memiliki obligasi Eropa dan memiliki bagian besar cadangan mata uangnya dalam Euro. Tampaknya sudah jelas bahwa kanselir akan menggerakkan pimpinan Cina untuk mengakui lebih besar mata uang Euro. Demikian pula Merkel akan mengupayakan investasi lebih besar dan persaingan yang lebih adil. Ia akan disambut dengan upacara penghormatan militer, bertemu dengan mahasiswa, memberikan ceramah dan berbicara dengan Perdana Menteri Wen Jiabao serta Presiden Hu Jintao. Cukup banyak kesempatan secara terbuka untuk mengulurkan tangan bagi kerjasama yang mendalam. Sekaligus untuk menyampaikan penolakan terhadap pelanggaran terhadap hak asasi manusia.“

Fotolia 3198100 party symbols
Simbol gambar kampanye pemilu AS 2012Foto: Fotolia/Dawngo

Pemilihan di Partai Republik untuk calon kandidat presiden Amerika Serikat juga menjadi sorotan pers internasional. Harian Spanyol El Pais menulis

“Dengan Romney sebagai kandidat, kubu Republik memiliki peluang terbaik November mendatang untuk memenangkan pemilu melawan Presiden Barack Obama. Ini tidak hanya berdasarkan jajak pendapat melainkan juga pemilih di Florida. Di negara bagian itu Romney tidak hanya tampil sebagai pemegang haluan konservatif garis keras, melainkan juga sebagai seorang moderat. Ia tidak dibenci atas kelemahannya, yakni karena ia kaya, membayar pajak lebih sedikit dan sikap politiknya dalam banyak hal tidak jelas. Romney akan menarik keuntungan dari kebencian kubu republik terhadap Obama.

Peran Mitt Romney sebagai kemungkinan kandidat presiden dari kubu Republik juga menjadi sorotan harian Denmark Politiken

„Setelah kemenangan Romney di Florida semua pertanda menunjukkan bahwa musim gugur mendatang ia akan menjadi penantang Presiden Barack Obama. Untungnya, Romney sudah pasti merupakan kandidat yang paling sedikit menjengkelkan dari bermacam-macam calon dari kubu republik. Romney termasuk politisi terakhir dari sayap moderat dengan figur-figur yang pernah demikian berpengaruh seperti Gerald Ford dan George Bush. Bahwa ia kini berada di jalan kemenangan terutama disebabkan bahwa dalam masalah-masalah etis seperti aborsi dan hak-hak homoseksual, Romney bergerak ke kanan.”

Dyan Kosterman/dpa/afp

Editor: Hendra Pasuhuk