Ibu Ini Baru Sadar Hamil Kembar Setelah 1 Bulan Melahirkan
29 Maret 2019Seorang ibu Bangladesh mengejutkan dokter dengan melahirkan anak kembar yang sehat, hanya 26 hari setelah anak pertama dilahirkan.
Arifa Sultana, 20, melahirkan bayi laki-laki bulan lalu melalui persalinan normal, tetapi dokter tidak melihat adanya rahim kedua.
"Dia tidak menyadari dia masih hamil dengan si kembar. Air ketubannya pecah lagi 26 hari setelah bayi pertama lahir dan dia bergegas datang ke sini, ” kata Sheila Poddar, seorang ginekolog yang merawat Arifa kepada kantor berita AFP.
Poddar lalu melakukan operasi caesar darurat untuk melahirkan si kembar - satu laki-laki dan satu perempuan - Jumat lalu (22/03).
Perempuan muda dari distrik Jessore di Bangladesh itu diizinkan pulang hari Selasa (26/3) dengan tiga bayinya yang sehat. Sheila Podder mengatakan tidak ada komplikasi.
"Saya belum pernah melihat kasus seperti ini dalam 30 tahun lebih karir medis saya," kata Dilip Roy, kepala dokter pemerintah di Jessore. Dia mempertanyakan tindakan dokter Rumah Sakit Khulna Medical College karena tidak mendeteksi kehamilan kedua.
Kasus langka
Berasal dari keluarga miskin, Arifa Sultana mengatakan dia senang dengan ketiga anak itu, namun merasa khawatir bagaimana dia akan membesarkan mereka.
Dia mengatakan suaminya berpenghasilan kurang dari 6.000 Taka (sekitar 70 dolar AS) sebulan sebagai buruh. "Saya tidak tahu bagaimana kita akan mengelola tanggung jawab sebesar ini dengan uang segitu."
Suaminya Sumon Biswas mengatakan: "Adalah keajaiban dari Allah bahwa semua anak saya sehat. Saya akan mencoba yang terbaik untuk membuat mereka bahagia.”
Ini bukan kasus pertama dalam catatan kehamilan ganda yang melibatkan rahim ganda. Rahim ganda adalah kondisi bawaan yang langka, yang muncul selama perkembangan: rahim dimulai sebagai dua tabung kecil, yang biasanya bergabung membentuk satu rongga.
Wanita yang memiliki rahim ganda sering kali mengalami kehamilan yang sukses, walaupun kondisinya dapat meningkatkan risiko keguguran atau kelahiran prematur, karena setiap uterus lebih kecil dari biasanya. (hp/vlz, AFP)