1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Hukuman Mati Bagi Menteri KA Cina

Edith Koesoemawiria8 Juli 2013

Liu Zhijun adalah pejabat tertinggi yang dijatuhi hukuman mati karena korupsi sejak Presiden Xi Jinping memerintah di Cina.

https://p.dw.com/p/193vG
Foto: picture-alliance/dpa

Pengadilan di Cina menjatuhkan hukuman mati atas Liu Zhijun, mantan Menteri Kereta Api China, karena melakukan korupsi dan penyelewengan kekuasaan Senin (08/07/13).

Pengadilan menemukan bahwa antara 1986 dan 2011, Liu menerima sekitar $10,5 juta uang semir. Ia juga bersalah menggunakan statusnya sebagai pejabat tinggi untuk memberi keuntungan kepada 11 mitra kerjanya. Lelaki berusia 60 tahun itu resmi didakwa menerima suap dan menyalahgunakan wewenang pada April lalu yang menyebabkan kerugian negara.

Sejumlah kasus serupa, dimana pejabat tinggi Cina terlibat korupsi, sebagian besar berakhir dengan dijatuhinya hukuman penjara seumur hidup. Secara persis, hukuman terhadap Liu Zhijun berupa hukuman mati dengan penangguhan dua tahun.

Pengadilan Beijing menerangkan bahwa penangguhan hukuman mati bagi Liu merupakan tindakan yang adil mengingat ia bersikap terus terang selama prosesnya dan telah membantu pengadilan untuk mendapatkan kembali sebagian dana yang dikorupsi itu.

Belakangan, sistem jaringan kereta api Cina menerima kritik luas akibat masalah keamanan. Februari 2011, sebuah kecelakaan kereta api menewaskan 40 orang di kota Wenzhou. Tak lama kemudian, Liu harus menanggalkan jabatannya.

Pemeritah Cina membubarkan Kementrian Kereta Api awal tahun ini dan menggabungkannya dengan Kementrian Transportasi agar lebih efisien.

Xi Melangkah di Jalan Lama

Hukuman terhadap Liu tampak sesuai dengan janji Presiden Xi Jinping untuk melawan korupsi, yang menurut dia juga mengancam keberlangsungan partai. Sementara kalangan ahli menilai, bahwa hukum 10 tahun penjara Liu tidak akan memuaskan publik.

Seorang pakar hukum dari Universitas Beijing menilai terdapat banyak kesamaan antara hukuman pada Liu dengan hukuman-hukuman selama dekade sebelumnya. Hal ini dikatakannya, bisa mengurangi kepercayaan pada isyarat yang tengah ingin disampaikan oleh pemerintah.

"Dari perspektif anti-korupsi, hukuman serupa telah dijatuhkan selama 30 tahun terakhir, juga pada pejabat tinggi. Ini tidak berarti ada upaya-upaya lebih besar dalam penanganan korupsi," begitu ucap He Weifang, pakar dari Universitas Beijing.

Seorang pakar politik di Universitas Renmin juga menilai bahwa putusan atas Liu Zhiyun bukan pertanda signifikan bagi upaya Xi dalam melawan korupsi..

"Kalau mereka betul-betul menjatuhkan hukuman mati terhadap Liu Zhijun, maka akan tumbuh kesadaran dalam masyarakat bahwa pejabat yang menghadapi dakwaaan serupa juga bisa dihukum mati," begitu ungkap Zhang Ming dari Universitas Renmin kepada kantor berita AP. "Partai tampaknya enggan membangun harapan serupa itu, karena banyak pejabat memiliki hubungan politik yang baik."

ek/vlz (ap, afp, rtr)