1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Horta Pimpin Perolehan Suara Sementara

10 Mei 2007

Penghitungan suara Pemilihan Umum Timor Leste putaran kedua, hampir rampung.

https://p.dw.com/p/CP6L
Foto: AP

Dari sekitar 375 ribu suara yang sudah masuk ke Komisi Pemilihan Nasional CNE, Lo Olo Guterres meraup sekitar 100 ribuan suara, sementara Jose Ramos Horta melesat ke urutan pertama dengan perolehan suara sekitar 273 ribu atau sekitar 73 persen suara.

“Secara umum informasi yang diterima oleh Komisi Pemilihan Nasional CNE, suara yang diberikan kepada kedua calon presiden, sementara Ramos Horta masih menduduki urutan pertama, artinya calon Jose Ramos Horta yang sementara mendapatkan nomor baling banyak terus diikuti oleh calon yang kedua Francisco Guterres.”

Dugaan terjadinya praktik curang mewarnai putaran kedua Pemilihan Presiden Timor Leste. Komisi Pemilihan Nasional CNE mengumumkan beberapa kasus yang dihimpun selama berlangsungnya pemilu 9 Mei kemarin. Salah satunya adalah kartu-kartu suara yang telah dilubangi, sebelum pemilih mencoblos. Berikut disampaikan Juru Bicara CNE Angelina Sarmento:

“Ada kartu suara berjumlah 24 lembar yang telah dicoblos pada calon nomor satu, sebelum pemilih membawa ke tempat pencoblosan untuk mencoblos atau memberi tanda. Pada saat investigasi, benar terjadi bahwa kartu suara yang sudah dilubangi berasal dari 84 kartu suara, dan melihat pada permasalahan ini, komisaris yang bertanggung jawab dalam Distrik Lautem, memutuskan untuk membatalkan semua kartu suara tersebut.”

Praktik manipulasi tersebut terjadi di beberapa Tempat Pemungutan Suara TPS di Lautem dan Dili, manipulasi juga terjadi di tempat lain. Misalnya petugas pemilu tidak memperhatikan umur pemilih yang tidak mencukupi, intimidasi terhadap 6 kepala keluarga di distrik Ermera, dugaan bahwa ada pejabat yang berusaha mempengaruhi pemilih di Distrik Ainaro.

“Bagi semua permasalahan ini kami melihat bahwa dari bagian teknis petugas pemilu tidak memperhatikan secara baik bagaimana menjamin pemilihan ini dapat dijalankan secara bebas, kredible, transparan dan rahasia.”

Hingga malam ini masih ada beberapa distrik yang belum menyelesaikan proses penghitungan suara. Apapun hasilnya, Presiden Timor Leste Xanana Gusmao, mengajak seluruh masyarakat maupun kandidat menghormati hasil penghitungan suara.

Xanana:

„Kami telah memberikan hak bagi rakyat untuk memilih. Kita semua harus menghormati hasil tersebut tanpa masalah. Jika kita dapat melakukan hal ini, kita dapat mengatasi kerapuhan demokrasi kita dan saya berharap semua pihak dapat memahaminya. “