1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Hasil KTT UE-Cina

30 November 2009

Beberapa hari sebelum KTT iklim di Kopenhagen, Uni Eropa meminta Cina untuk memegang peranan sebagai pemimpin dalam upaya memerangi pemanasan global. Hal itu disampaikan dalam KTT UE-Cina di Nanjing, Senin (30/11).

https://p.dw.com/p/KmQA
PM Cina Wen Jiabao berjabat tangan dengan Ketua Komisi Eropa Jose Manuel Barroso dalam KTT di Nanjing (29/11)Foto: picture alliance / Photoshot

Cina dan Uni Eropa menilai, masa depan bersama mereka terutama terletak pada kerjasama menghadapi perubahan iklim. Politisi utama dari Cina dan Uni Eropa mendemonstrasikan persamaan dalam KTT di Nanjing. Perdana Menteri Cina Wen Jiabao mengatakan, "Ketua Dewan Eropa, Reinfeldt dan saya sepakat, untuk memulai beberapa proyek dalam bidang teknologi ekologi, dalam industri yang ramah lingkungan."

Target Cina

Wen Jiabao akan ikut ambil bagian dalam konferensi iklim PBB di Kopenhagen. Baru beberapa hari yang lalu, negaranya mengumumkan target sendiri menyangkut perubahan iklim. Yakni, hingga tahun 2020 Cina akan mengurangi 45% emisi gas rumah kaca dari tiap persen produk domestik bruto. Yang menjadi bandingannya adalah jumlah emisi di tahun 2005. Berbeda dengan target yang dituju Uni Eropa, ini tentu bukan jumlah yang jelas, dan ini juga berarti, bahwa emisi gas rumah kaca dari Cina masih akan terus meningkat drastis selama bertahun-tahun.

Namun Komisaris Uni Eropa urusan luar negeri, Benitta Fererro-Waldner mengatakan, "Cina untuk pertama kalinya menetapkan target. Itu bagus dan penting. Tetapi kami tentu berharap bahwa Cina akan mengambil langkah lebih lanjut. Oleh sebab itu kami berharap, akan melihat langkah selanjutnya dari Cina yang disampaikan di Kopenhagen."

Masalah Perdagangan

EU China Gipfel
KTT di Nanjing, yang juga dihadiri Fredrik Reinfeldt, Ketua Dewan Eropa (kanan)Foto: AP

Bagi Kepala Kamar Dagang Eropa di Cina, Jürg Wuttke tidak mengejutkan bahwa pemerintah Cina tetap tidak mau mengubah sikapnya dalam konferensi di Nanjing, karena pemerintah harus dapat mengadakan perbaikan ekonomi bagi 1,3 milyar rakyatnya. Tetapi untuk jangka panjang Wuttke punya harapan. Ia berpendapat, dalam penerapan teknologi ramah lingkungan Cina dapat mengadakan kemajuan yang lebih cepat lagi. Dan ini kemungkinan dipandang Cina sebagai kesempatan berbisnis, demikian Wuttke.

Konferensi Nanjing tidak membawa kemajuan berarti dalam masalah perdagangan. Terutama dalam tarik-ulur soal nilai mata uang Yuan, yang menurut Eropa ditetapkan terlalu rendah oleh pemerintah Cina. Menyangkut hal ini, Kepada Kamar Dagang Eropa Jürg Wuttke mengatakan, "Pihak Cina telah menjelaskan, bahwa menetapkan nilai mata uang Yuan adalah hak dan wewenangnya sendiri. Saya tidak percaya, bahwa ada perubahan besar. Yang penting adalah, warga Eropa memaparkan masalah dan pertimbangan mereka."

Tidak Ada Komunikasi?

Dalam KTT Uni Eropa-Cina di Nanjing, Perdana Menteri Wen Jiabao menjadi bintang dalam acara penutup, yang juga dihadiri ratusan pengusaha Eropa dan Cina. Ketika ia memasuki ruangan bersama politisi Eropa, semua tamu harus berdiri. Ketika Wen Jiabao meninggalkan perundingan, sejumlah besar warga Cina mengerumuninya sambil bertepuk tangan dengan kagum.

Sementara pengusaha Jerman memandang perundingan dengan perasaan tidak menentu. Seorang dari mereka berkata, "Ya, sekarang untuk mengadakan konfrontasi di sini tidak mungkin berhasil. Kita perlu hubungan yang stabil. Tidak ada gunanya berusaha melawan negara yang sedang mengalami "boom". Seorang lainnya menilai Cina dan Uni Eropa tidak benar-benar berkomunikasi.

Astrid Freyeisen / Marjory Linardy

Editor: Ging Ginanjar