1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Hamas Gelar Konfrensi Tandingan di Jalur Gaza

dgl27 November 2007

Di tengah-tengah berlangsungnya Konferensi Internasional Timur Tengah di Annapolis, kelompok radikal Hamas menyelenggarakan Konferensi tandingan di Jalur Gaza.

https://p.dw.com/p/CTgk
Perdana Menteri Palestina Ismail Haniya, di Jalur Gaza.Foto: AP

Dengan tegas dan tanpa niat untuk rujuk, Hamas dan sejumlah kelompok kecil ekstremis lainnya mengecam pertemuan Timur Tengah di Annapolis lewat Konferensi Anti Annapolis di Gaza City.

Mahmud Abbas dikatakan tidak berhak untuk melakukan kompromi apa pun. Masa jabatannya merupakan tahap terburuk dalam sejarah Palestina, demikian dikemukakan PM Hamas yang digulingkan oleh Abbas, Ismail Haniya.

Perembukan sia-sia saja. Di depan gedung pertemuan di Gaza City Hamas secara demonstratif memperlihatkan gulungan kertas besar yang ditanda-tangani oleh ke-2000 peserta pertemuan protes itu. "Wakil rakyat Palestina hari ini memandang nihil kesepakatan antara warga Palestina yang hadir dalam pertemuan puncak di Annapolis." Tegas Ismail Haniya.

Seluruhnya 4,5 juta pengungsi Palestina harus kembali ke kampung halaman mereka, demikian tercantum dalam dokumen Hamas tsb. Negara Palestina di masa depan mencakup pula wilayah Israel sekarang.

Rumusan itu jelas menyangkal hak eksistensi Israel.
Awalnya Hamas hendak menyelenggarakan Konferensi Anti Annapolis di ibukota Suriah, Damaskus. Tetapi setelah Suriah mengutus wakil menlunya untuk ikut dalam Konferensi Internasional Timur Tengah, kelompok-kelompok radikal itu hanya tinggal dapat mencetuskan protes mereka di Jalur Gaza.


Hamas sendiri mengaku gusar, karena semua negara Arab yang penting hadir di Annapolis. Oleh sebab itu jurubicara Hamas semakin sengit melontarkan ketidak-senangannya: "Pemerintah kami yang sah adalah pemerintahan perlawanan. Dan parlemen kami adalah parlemen perlawanan."

Jurubicara organisasi-organisasi ekstremis lainnya, seperti Komite Perlawanan Rakyat, mencanangkan akan melakukan serangan: "Gerakan Perlawanan Palestina mengkaji dengan serius untuk meluaskan serangan ke Annapolis, insya Allah."

Dengan demikian pandangan Hamas dan semua organisasi militan lainnya bertolak belakang dengan pendapat yang umum berlaku di Jalur Gaza dan Tepi Barat Yordan. Menurut jajak pendapat dua per tiga warga Palestina mendukung keikut-sertaan Mahmud Abbas dalam konferensi di Annapolis. Jadi seandainya sekarang diselenggarakan pemilu, Gerakan Fatah dari Presiden Abbas dapat meraih 36 persen suara. Sedangkan 14 persen mengemukakan memilih Hamas.


Sementara itu menteri pertahanan Israel, Ehud Barak mengumumkan akan mengurangi lagi pasokan gas, bensin dan listrik ke Jalur Gaza. Senin kemarin angkatan bersenjata Israel menewaskan empat tersangka aktivis Hamas yang meluncurkan rudal Kassam ke kota perbatasan Sderot.