1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Greenpeace Protes Kerusakan Hutan di Sumatera

27 Oktober 2009

Setiap menit, lahan hutan Indonesia seluas lima lapangan sepak bola musnah

https://p.dw.com/p/KGLm
Plakat raksasa dengan foto kanselir Jerman Angela MerkelFoto: Greenpeace / Rante

Aktivis lingkungan dari kelompok Greenpeace hari Selasa (27/10) menggelar aksi menentang penebangan hutan di Riau Sumatera. Mereka menggunakan plakat raksasa berukuruan 20 x 50 meter dengan gambar kanselir Jerman, Angela Merkel. Di bawah foto Merkel tertulis: Perubahan iklim dimulai di sini, lebih sedikit berbicara, lebih banyak dana.

Yang dikritik para aktivis adalah penebangan hutan tropis untuk membuka lahan perkebunan kelapa sawit. Di Jerman, pemerintah ingin meningkatkan konsumsi bahan bakar biodiesel yang antara lain dihasilkan dari kelapa sawit. Organisasi lingkungan sejak lama mengeritik produksi besar-besar-an biodiesel dari kelapa sawit, karena pembukaan lahan kelapa sawit mengorbankan lahan hutan.

Mulai hari Kamis (29/10), para pimpinan pemerintahan dan kepala negara Eropa akan bertemu selama dua hari dalam pertemuan puncak Uni Eropa di Brussel, Belgia. Greenpeace menuntut negara-negara kaya agar menyalurkan lebih banyak dana kepada negara-negara yang lebih miskin agar mereka mampu mewujudkan proyek-proyek perlindungan iklim.

Menurut keterangan ahli hutan Greenpeace Corinna Hölzel, di Indonesia dalam setiap menit ada lahan hutan seluas lima lapangan sepakbola yang dimusnahkan untuk dijadikan kawasan perkebunan. Di negara-negara industri, permintaan minyak kelapa sawit sebagai bahan mentah yang digunakan dalam produksi makanan, kosmetika dan sekarang produksi biodiesel memang semakin meningkat.

Pemusnahan lahan hutan spesies langka seperti orang utan dan macan sumatera kehilangan habitatmya. Selain itu, lahan hutan gambut adalah penyerap karbon. Pemusnahan lahan hutan ini akan mempercepat perubahan iklim. Aksi para aktivis Greenpeace dilakukan dalam rangka kampanye "Kamp Pelindung Iklim“, yaitu lokasi pos yang dibangun di Semenanjung Kampar, Riau.

Dulunya, semenanjung Kampar dikelilingi hutan dan ekosistem yang kaya. Namun sekarang, hutan-hutan dimusnahkan untuk perkebunan kepala sawit. Aksi Greenpeace di Riau digelar menjelang pertemuan puncak perubahan iklim di Kopenhagen bulan Desember mendatang. Mereka ingin mendesak negara-negara kaya agar memenuhi janji yang sudah sering didengungkan-dengungkan, yaitu membantu negara miskin menghadapi dampak perubahan iklim. Jerman diharapkan bisa menjadi salah satu pelopor perlindungan iklim.

HP/YF/dpa