Gletser Pindari Makin Cepat Susut | IPTEK: Laporan seputar sains dan teknologi dan lingkungan | DW | 21.04.2020

Kunjungi situs baru DW

Silakan kunjungi versi beta situs DW. Feedback Anda akan membantu kami untuk terus memperbaiki situs DW versi baru ini.

Buka situs baru dw.com

Kami gunakan cookies untuk memperbaiki penawaran kami bagi Anda. Informasi lebih lanjut bisa Anda baca dalam penjelasan perlindungan data kami.

Informasi lebih lanjut OK
  1. Inhalt
  2. Navigation
  3. Weitere Inhalte
  4. Metanavigation
  5. Suche
  6. Choose from 30 Languages

Iptek

Gletser Pindari Makin Cepat Susut

Gletser Himalaya yang menjadi sumber air minum bagi lebih dari tiga miliar manusia antara Cina dan Asia Selatan diyakini akan punah hanya dalam beberapa dekade. Fenomena muram ini sudah bisa dirasakan di Gletser Pindari yang menyusut kian cepat.

Tonton video 04:03

Lebih banyak di Media Center

Bom Waktu itu Bernama Mikroplastik

Bom Waktu itu Bernama Mikroplastik 06.12.2021

Ilmuwan Islandia kembangkan piranti peringatan dini yang mampu mendeteksi geliat vulkanik sebelum erupsi.

Peringatan Dini Erupsi Gunung Berapi 27.08.2018

Belajar Kecerdasan Kolektif Dari Kawanan Ikan

Belajar Kecerdasan Kolektif Dari Kawanan Ikan 08.02.2018

Australia Siap Pasarkan Susu Unta

Australia Siap Pasarkan Susu Unta 23.11.2016

Baca juga

ARCHIV - 12.11.2015, Nepal, Kalapatthar: Blick auf den Mount Everest, aufgenommen vom Kala Patthar (Nepal) aus. Mindestens ein Drittel der Gletscher im Gebiet von Himalaya und Hindukusch wird einer Studie zufolge bis Ende dieses Jahrhunderts schmelzen - selbst wenn das ambitionierteste Ziel der Pariser Klimakonferenz erreicht wird. (zu dpa «Studie: Himalaya und Hindukusch verlieren großen Teil der Gletscher» vom 05.02.2019) Foto: Tashi Sherpa/AP/dpa +++ dpa-Bildfunk +++

Destabilisasi Ekosistem Himalaya Ancam Sumber Minum Asia 20.09.2021

Bencana banjir akibat longsornya gletser di India awal tahun silam diyakini akan berulang, ketika dampak perubahan iklim kian menguat, terutama di pegunungan Himalaya yang menjadi sumber air bagi miliaran manusia.

TOPSHOT - A general aerial view of the Neelum Jhelum river near Muzaffarabad in Pakistan-administered Kashmir on August 29, 2019. (Photo by AAMIR QURESHI / AFP) (Photo credit should read AAMIR QURESHI/AFP/Getty Images)

Bagaimana Bendungan Bisa Panaskan Suhu Kota di Pakistan 13.08.2021

Pengalihan air sungai untuk bendungan hidroelektrik dikeluhkan ikut memanaskan rata-rata suhu musim panas di kota Muzaffarabad. Meski begitu, pemerintah bersikeras mempercepat pembangunan bendungan baru.

FILE - In this Sunday, Oct. 21, 2012, file photo, Indian army soldiers walk along the line of control at the India- China border in Bumla in the northeastern Indian state of Arunachal Pradesh. The Indian army said Saturday, Sept. 12, 2020, that China has released five Indian nationals who went missing earlier this month from the state of Arunachal Pradesh amid simmering tensions between the two countries along a disputed mountain frontier. The five men were hunters and will be quarantined for 14 days as a precaution against the coronavirus before being handed over to their families, the army said in a statement. (AP Photo/Anupam Nath, File) |

Serdadu India dan Cina Kembali Bentrok di Perbatasan 25.01.2021

Perkelahian antara kedua pasukan pecah di Sikkim, ketika India dan Cina sedang merundingkan damai di perbatasan Ladakh, di mana 100.000 serdadu dan alutsista berat saling berhadapan dalam jarak dekat.

07.04.2020, Indien, Dharmsala: Schneebedeckte Gipfel des Dhauladhar-Gebirges, einem Teil der kleineren Himalaya-Gebirgskette, sind im Hintergrund klar zu sehen, als eine Frau ihre Einkäufe aus einem Laden trägt. Foto: Ashwini Bhatia/AP/dpa +++ dpa-Bildfunk +++ |

Kenapa India dan Nepal Berebut Pegunungan Terjal di Himalaya? 05.06.2020

Nepal menerbitkan peta baru yang mengklaim sebuah pegunungan di Himalaya sebagai miliknya, usai India membangun jalan di atas kawasan itu. New Delhi menuding Cina ikut menunggangi konflik dengan Nepal.