1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Georgia Serahkan Pejabat Rusia Kepada OSCE

2 Oktober 2006

Buruknya hubungan antara Moskow dan Tiblisi semakin nyata terlihat setelah Georgia mendeportasi empat pejabat Rusia yang ditangkap. Kini Eropa pun mulai turun tangan.

https://p.dw.com/p/CPBe
Militer Rusia mengevakuasi para diplomat dari Tiblisi
Militer Rusia mengevakuasi para diplomat dari TiblisiFoto: AP

Pemerintahan Georgia menyatakan telah mendeportasi empat pejabat Rusia yang dituduh telah terlibat dalam kegiatan Mata-Mata. Ke-empat terdakwa tersebut telah diserahkan kepada perwakilan dari Organisasi Kerja Sama dan keamanan Eropa (OSCE) untuk dibawa keluar dari wilayah georgia.

Ketua OSCE dan sekaligus Menteri Luar Negeri Belgia, Karel de Gucht sendiri dilaporkan telah tiba di ibukota Georgia Tiblisi. Kunjungan de Gucht ke Georgia dimaksudkan untuk meredakan ketegangan antara Moskow dan Tiblisi dan mencari solusi atas kasus penangkapan ke-empat pejabat Rusia tersebut.

Seorang juru bicara OSCE mengatakan, de Gucht saat ini telah menjalin kontak dengan Presiden Georgia, Michail Saakaschvilli, Menlu Rusia, Sergey Lavrov dan Menlu Georgia, Gela Bedschuaschvilli.

Ketegangan antara kedua negara eks-Uni Sovyet itu semakin memuncak ketika Presiden Rusia, Vladimir Putin menyamakan kepemimpinan Presiden Saakaschvilli di Georgia dengan Lavrenti Berija, bekas kepala badan Intelejen Rusia di masa pemerintahan Stalin yang terkenal dengan kampanye pembersihannya. Ketika itu Berija memerintahkan untuk membunuh ratusan ribu masyarakat sipil.

Perlakuan pemerintahan Georgia terhadap pejabat-pejabat Rusia sama saja dengan cara Berija bertindak, demikian ujar Putin hari Minggu di sebuah televisi Rusia. Tidak hanya itu, dalam keterangan resminya, Moskow bahkan menyebut Tiblisi sebagai pemerintahan teror.

Hubungan antara Moskow dan Tiblisi mulai retak sejak naiknya pemerintahan Pro-barat yang dipimpin Saakaschvilli pada revolusi damai tiga tahun lalu.

Pada hari rabu minggu lalu, pihak keamanan Georgia menangkap empat pejabat Rusia dengan tuduhan mata-mata. Rusia bereaksi dengan menghentikan penarikan pasukannya dari Gerogia dan memanggil seluruh diplomatnya.