1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Gencatan Senjata di Suriah Mulai Rapuh?

18 April 2012

Militer Suriah dilaporkan terus menyerang markas besar pemberontak di Homs. Dengan demikian gencatan senjata yang berlaku sejak 12/04 kembali rapuh. PBB meningkatkan jumlah pengamat di Suriah.

https://p.dw.com/p/14fcl
In this image made from amateur video released by the Shaam News Network and accessed Sunday, April 15, 2012, smoke billows an impact following purported shelling in Homs, Syria. Syrian troops are reported to have shelled residential neighborhoods dominated by rebels in the central city of Homs Sunday, activists said, killing at least three people hours before the first batch of United Nations observers were to arrive in Damascus to shore up a shaky truce. (Foto:Shaam News Network via AP video/AP/dapd) TV OUT, THE ASSOCIATED PRESS CANNOT INDEPENDENTLY VERIFY THE CONTENT, DATE, LOCATION OR AUTHENTICITY OF THIS MATERIAL
Foto: picture-alliance/dpa

Menteri Luar Negeri Suriah Walid al-Moualem Rabu (18/04) mengatakan, rencana penugasan 250 pengamat internasional adalah jumlah „yang beralasan dan logis“ untuk mengawasi gencatan senjata di negaranya. Hal itu menyusul pernyataan PBB yang mengatakan mungkin dibutuhkan pasukan dan angkatan udara lebih besar.

Gencatan senjata itu berlangsng di sejumlah kawasan di Suriah, setelah Presiden Bashar al-Assad berjanji untuk melakukannya pekan lalu. Tapi di markas besar oposisi seperti Homs, Hama, Idlib dan Deraa, militer rezim Suriah terus melakukan serangan dan gempuran terhadap pemberontak dengan menggunakan senjata berat.

U.N. observers, led by Moroccan Col. Ahmed Himmiche, left, leave the Sheraton Hotel in Damascus, Syria, Monday, April 16, 2012. An advance team of U.N. observers on Monday was working out with Syrian officials the ground rules for monitoring the country's 5-day old cease-fire, which appeared to be rapidly unraveling as regime forces pounded the opposition stronghold of Homs with artillery shells and mortars, activists said. (Foto:Bassem Tellawi/AP/dapd)
Misi pengamat PBB untuk SuriahFoto: AP

Moualem yang berbicara lewat penerjemah Bahasa Inggris dalam konferensi pers di Beijing mengatakan, ia tidak tahu mengapa diperlukan lebih banyak pengamat. Lebih lanjut menlu Suriah itu mengatakan, jika perlu Perserikatan Bangsa-Bangsa dapat menggunakan kekuatan udara Suriah.

DK/rtr/dpa