1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Gempa Bumi di Cina

4 Agustus 2014

Tim penyelamat menggali reruntuhan mencari warga yang selamat dari gempa kuat di provinsi Yunan, di mana korban dilaporkan terus bertambah dan mencapai paling sedikit 391 orang tewas dan ribuan luka.

https://p.dw.com/p/1CoKH
Foto: Reuters

Sekitar 12.000 rumah batu bata runtuh ketika gempa mengguncang pada Minggu sore di desa miskin Ludian, sebelah timur laut ibukota Yunan, Kunming, demikian laporan kantor berita Xinhua.

Jalan-jalan kecil di kawasan Ludian kelihatan seperti ”medan perang yang telah dibombardir,” kata seorang warga bernama Ma Liya kepada Xinhua. Ia menambazkan bahwa rumah tetangganya, sebuah bangunan baru dua lantai, runtuh, dan mengatakan gempa itu jauh lebih buruk dari yang terjadi di wilayah itu pada 2012.

Rekaman video yang diambil stasiun TV CCTV memperlihatkan rumah-rumah yang lebih tua rata dengan tanah, namun bangunan-bangunan yang relatif baru masih berdiri.

“Saya tak pernah merasakan guncangan sekeras itu sebelumnya. Yang saya bisa lihat hanya reruntuhan,” kata Ma. ”Ini jauh, jauh lebih buruk dibanding apa yang terjadi dua tahun lalu.”

Besaran gempa yang mencapai 6,1 pada skala richter terjadi hari Minggu pukul 16.30 waktu setempat, demikian menurut catatan Amerika Serikat. Sementara badan pemantau bencana Cina menyebut besarannya 6,5.

Hujan dan badai yang diperkirakan terjadi pada Senin sore ini, akan mempersulit upaya untuk membawa tenda darurat, air dan makanan serta perlengkapan darurat lainnya bagi para penyintas. Jalan yang rusak memaksa regu penyelamat berjalan kaki ke lokasi.

CCTV melaporkan paling tidak 391 orang tewas dan 1.801 lainnya cedera. Sementara 29.400 jiwa telah dievakuasi. Jumlah korban tewas diperkirakan bakal terus bertambah, saat tim SAR mencapai wilayah terpencil.

Sebagian besar rumah yang runtuh di Ludian, yang berpenduduk 429.000 jiwa, terbuat dari batu bata, kata Xinhua, sambil menambahkan bahwa listrik dan sistem komunikasi di wilayah itu juga terputus.

Wilayah pegunungan di mana gempa terjadi sebagian besar adalah wilayah pertanian, dengan industri pertanian dan pertambangan besar, yang dikenal rentan gempa.

Upaya bantuan masih berlanjut, dengan lebih dari 2.500 tentara dikerahkan ke wilayah bencana.

Perdana Menteri Li Keqiang telah mencapai wilayah paling parah terkena gempa pada Senin siang untuk melihat langsung penanganan bencana, demikian tulis Xinhua.

Sekjen PBB Ban Ki-moon menyampaikan ”duka cita kepada pemerintah Cina dan keluarga korban. Dalam pernyataannya, PBB mengatakan siap “menurunkan bantuan sebagai upaya untuk merespon kebutuhan bantuan kemanusiaan“ dan “memobilisir bantuan internasional yang dibutuhkan.“

Gedung Putih juga menyampaikan duka cita dan menyatakan siap memberikan bantuan.

Media Cina melaporkan gempa bumi ini adalah yang terkuat yang menghantam Yunan selama 14 tahun terakhir.

ab/rn (afp,ap,rtr)