Garfield Kreasi Animator Indonesia
20 Agustus 2014Infinite Studios mulai beroperasi tahun 1997 sebagai perusahaan pascaproduksi film dengan 13 pekerja. Selain mendorong kesuksesan Garfield, perusahaan itu juga memproduksi konten sendiri serta animasi dan efek visual, dengan 200 pekerja di berbagai fasilitas di Indonesia dan Singapura.
Asia Tenggara mulai mencuat sebagai pusat produksi film, dengan tenaga kerja lokal yang meluas dan ekspor yang meningkat ke kawasan atau bahkan lokomotif kreativitas tradisional seperti Amerika Serikat dan Eropa.
"Kawasan Asia Tenggara masih sangat baru di permainan media. Kami baru terjun ke bisnis ini sekitar satu dekade atau lebih, sementara belahan dunia lainnya sudah punya banyak waktu untuk mengembangkan ekonomi kreatif mereka," ujar CEO Infinite Studios, Mike Wiluan, kepada kantor berita Reuters.
Di balik Hollywood
Industri film di Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand dan Vietnam bernilai 1,15 miliar Dolar pada tahun 2014 melalui penjualan tiket dan iklan. PricewaterhouseCoopers memperkirakan nilainya akan naik hingga 17 persen menjadi 1,34 miliar Dolar pada tahun 2018.
Pinewood Studios Group di Inggris, terkenal karena waralaba film James Bond, bermitra dengan Khazanah Nasional Berhad yang didanai pemerintah Malaysia untuk membuka Pinewood Iskandar Malaysia Studios bulan Juni 2014.
Studio Amerika The Weinstein Company akan menggunakan kompleks bernilai 170 juta Dolar di negara bagian Johor sebagai lokasi syuting 'Marco Polo,' sebuah serial mengenai penjelajah Italia dari Venesia. Serial ini akan tayang pada layanan streaming video Netflix.
Lucasfilm, yang menciptakan 'Star Wars,' meluncurkan pusat animasi dan efek visual di Singapura bulan Januari 2014 untuk mengerjakan film-film Hollywood dan membantu pemasaran di Asia.
'Kitab kreasi'
Pembelajaran untuk animasi Garfield, yang berawal dari komik buatan Jim Davis tahun 1978, tidak terlalu sulit bagi tim animator Infinite Studios yang kebanyakan orang Indonesia, ucap Mike Wiluan.
Dargaud Media dari Perancis, yang memegang hak atas 'The Garfield Show,' memiliki 'kitab kreasi' yang dituruti subkontraktor selama proses produksi.
"Pada dasarnya memungkinkan siapapun untuk mengikuti instruksi bagaimana karakter ini akan melihat, merasa dan bertindak," ungkap Wiluan.
Konten sendiri
Selain menghidupkan karakter yang tercipta di dunia barat, kalangan sineas Asia Tenggara juga mencari inspirasi dari budaya lokal untuk menciptakan konten unik yang menarik baik bagi pasar domestik maupun internasional.
'The Raid 2,' film yang turut diproduksi oleh PT. Merantau Films telah dipertontonkan di Festival Film Sundance awal tahun 2014 dan mendapat sambutan positif.
Studio animasi Malaysia Les' Copaque Production Sdn Bhd memproduksi acara televisi yang juga populer di Indonesia, 'Upin and Ipin,' yang sempat diceritakan melewati pengalaman puasa pertama pada bulan Ramadhan.
cp/vlz (rtr, afp)