1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

160310 Bundeswehr Wehrbeauftragter

17 Maret 2010

Tugas Reinhold Robbe sebagai utusan Parlemen Jerman urusan pertahanan adalah mengungkap kondisi buruk di angkatan bersenjata Jerman, baik atas prakarsa tentara ataupun dirinya sendiri.

https://p.dw.com/p/MVT7
Reinhold RobbeFoto: picture-alliance/dpa

Reinhold Robbe mengaku senang menjalankan tugas sebagai Utusan Parlemen urusan pertahanan. Ia adalah mitra bicara bagi kritik dari jajaran tentara. Bulan Mei mendatang ia akan berpisah dari jabatan yang digilir setiap lima tahun tersebut. Laporan tahunan terakhir dari Robbe, mengkritik tajam Bundeswehr secara terang-terangan. Kekurangannya terletak pada sistem, kata Robbe. Bahwa Bundeswehr tetap bisa berfungsi, itu berkat para tentara sendiri.

Laporan Utusan parlemen urusan pertahanan didasarkan pada keterangan 5.700 tentara dan sejumlah besar kunjungan, kebanyakan mendadak. Ia juga bisa bicara dengan tentara tanpa kehadiran sang komandan. Jadi ia tahu, butuh waktu lama agar seorang tentara bisa menyupir kendaraan lapis baja, misalnya Dingo yang beratnya 12,5 ton atau Fennek, kendaraan pengintai seberat 10 ton.

Robbe menunjukkan kemarahan terhadap situasi layanan medis di angkatan bersenjata Jerman, Bundeswehr. Kritik ia lontarkan sejak beberapa tahun silam, tapi tak ada perbaikan.

Robbe mengatakan, dalam tahun-tahun tugasnya ia belajar melihat pasukan Jerman dari sudut pandang tentaranya. Tak heran jika ia tak memvonis keras ritual penyambutan tentara baru yang memicu protes kalangan awam, dimana satuan khusus militer harus makan hati mentah sebagai uji beranian dan taruhan di kalangan tentara siapa yang bisa paling banyak minum alkohol.

"Kondisi internal tentara Jerman secara umum baik dan pantas dihormati, meskipun senantiasa ada insiden seperti yang baru-baru ini terjadi, terkait ritual yang tidak bisa ditolerir,“ ujar Robbe.

Yang memprihatinkan, menurut Robbe adalah sikap masyarakat terhadap tentara. Ia menuntut lebih banyak empati dan respek bagi tentara, sekalipun masyarakat tidak mendukung secara politis misi miter tertentu. Dalam kondisi darurat, empati terhadap tentara harus diorganisir, kata Robbe menutup laporannya.

Heiner Kiesel/Renata Permadi

Editor: Yuniman Farid